ALEXANDER THE GREAT

September 30, 2017 0 Comments


Membicarakan penaklukan bangsa Macedonia tidak bisa lepas dari tokoh sentralnya, yaitu Alexander yang Agung atau Alexander The Great. Alexander dilahirkan di Pello ibukota Macedonia tahun 356 SM. Ayahnya adalah Raja Philip II. Ketika Alexander baru berumur 20 tahun, Philip meninggal. Tanpa kesulitan berarti, Alexander segera menggantikan posisi ayahnya. Sebagai raja yang memiliki visi jauh kedepan. Philip II memang sudah mempersiapkan Alexander sebagai penggantinya. Alexander muda sudah punya pengetahuan dan pengalaman kemiliteran mumpuni. Dalam hal pendidikan intelektual, Philip sangatlah serius. Tak tanggung tanggung, guru untuk mengajari Alexander The Great adalah seorang yang istimewa, Aristoteles, filosofi sekaligus cendekiawan paling masyhur di dunia masa itu.

Sepeninggal Philip II, wilayah-wilayah jajahan Macedonia, baik di Yunani maupun daerah-daerah belahan sebelah utara segera mengangkat senjata mengorbarkan pemberontakan. Dengan sigap, Alexander segera mengirimkan pasukan Macedonia untuk menetralisir keadaan. Hanya dalam tempo dua tahun sesudah naik tahta, Alexander sudah mampu mengatasi kedua daerah itu.
Selanjutnya Alexander berhasil mengorganisir pasukan gabungan Macedonia dan Yunani menyeberang Selat Dardanalles untuk mendudukkan kekaisaran terbesar saat itu yaitu Persia. Bertahun-tahun Persia telah menguasai wilayah yang sangat luas, membentang mulai dari Laut Tengah hingga India. Ketika itu Persia merupakan lawan yang tangguh dan disegani. Sebuah kekaisaran paling luas, kuat dan kaya di muka bumi.
Dengan jumlah pasukan hanya 35.000 tentara, Alexander sanggup menjaga keyakinan melawan jumlah pasukan Persia yang berkekuatan besar. Pertama, pasukan Alexander mengalahkan tentara Persia dan memotong simpul Gordium, lalu merebut seluruh asia kecil (Turki). Waktu itu, Alexander masih cukup belia, 22 tahun. Kemudian ia bergerak menuju daerah utara Suriah, menggilas pasukan besar Persia di Lembah Issus, yang mengakibatkan Raja Darius III melarikan diri. Setelah merebut Siria, Palestina dan Funisia, Alexander dan pasukannya balik menyerbu ke arah selatan. Melalui pertempuran berat dan sulit sepanjang tujuh bulan, Alexander berhasil menaklukan kota Pulau Phoenicia Tyre yang kini bernama Libanon.
Alexander meneruskan gerakannya ke selatan. Kali ini giliran Mesir berhasil ditundukannya dengan mudah. Ia kemudian mendirikan kota bernama Alexandria, sebuah kota yang selama berabad-abad menjadi pusat perdagangan, budaya dan ilmu pengetahuan. Alexander kemudian bergerak lagi kembali ke daratan Asia. Dalam pertempuran hidup-mati yang menentukan di dekat Gaugamela dan Arbela tahun 331 SM, Alexander sepenuhnya sudah melumpuhkan sebagian besar tentara Persia ketika usianya baru 25 tahun. Darius III tewa, seluruh kerajaan Persia jatuh ke tangan Alexander. Hingga akhirnya berhasil merebut tiga kota terkaya di dunia yaitu, Babylon, Susa dan Persepolis.

Tak cukup sampai di situ, tahun 326 SM, Alexander ingin memperluas ekspansinya ke India dan berhasil mengalahkan tentara India yang dipimpin Raja Porus. Dalam peristiwa tersebut, kuda Alexander yang bernama Buchepalus mati. Ia lalu mendirikan kota bernama Buchepala di India. Di India tentara Alexander tinggal seperempat saja. Mereka sudah bosan berperang dan rindu ingin kembali ke Macedonia. Dalam perjalanan pulang lewat Gurun Gedrosia, tenaranya banyak mati karena badai pasir dan kelaparan. Setiba di Susa, Alexander mengadakan pesta yang disebutnya “perkawinan Barat dan Timur” di mana ribuan tentara Macedonia secara resmi mengawini puteri-puteri Asia. Dia sendiri walaupun sudah mempersunting istri seorang gadis bangsawan Asia sebelumnya, kawin lagi dengan puteri Darius III, Stateira.
Pada tahun 323 SM, ketika usianya menginjak 33 tahun, Alexander meninggal di Babylon, karena demam dan kelelahan. Mayatnya diangkut ke Mesir dan dikebumikan di Alexandria. Sayangnya Alexander tidak menunjuk penggantinya dan segera sesudah dia tiada mulailah perebutan kekuasaan. Dalam pergumulan ini, ibunya, istrinya, anak-anaknya semuanya terbunuh. Kerajaan dibagi diantara para jenderalnya.

Daerah Kekaisaran Alexander

Dalam buku “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia” karya Michael Hart, disebutkan Alexander mungkin seorang tokoh yang teramat dramatis dalam sejarah, karier dan pribadinya tetap jadi sumber kekaguman. Bukti-bukti kesuksesan kariernya cukup dramatis dan berlusin dongeng bermunculan menyangkut namanya. Dan jelas sekali sudah menjadi ambisinya menajadi pendekar dan penakluk terbesar sepanjang jaman dan tampaknya dia memang layak memperoleh julukan itu. Selaku pejuang individual, pada dirinya tercakup kemampuan dan keberanian. Sebagai seorang jenderal, dia teramat ulung, karena selama sebelas tahun pertempuran, tak pernah sekalii pun dia kalah.
Berbarengan dengan itu, dia adalah seorang intelektual yang belajar dibawah asuhan Aristoteles dan menguasai sajak-sajak Homer. Dalam hal merealisir gagasan bahwa bangsa yang bukan Yunani tidaklah mesti bangsa barbar, jelas menunjukkan bahwa pikirannya punya daya jangkau lebih jauh ketimbang sebagian besar pimikir-pemikir Yunani saat itu. Teteapi, di lain pihak Alexander punya pandangan sempit. Meski berulang kali dia menghadapi resiko dalam pertempuran, dia tidak mempersiapkan penggatinya. Keteedoran inilah yang menjadi penyebab begitu cepatnya kerajaannya hancur berantakan sesudah dia tutup usia.
Alexander dianggap besarbkemungkinan berwajah rupawan dan sering amat bermurah hati kepada musuh yang dikalahkannya. Di lain pihak, dia juga seorang “egomaniac” dan bertabiat kejam. Pada suatu peristiwa, dalam suatu pertengkaran dalam keadaan slebor, dia membunuh teman akrabnya, Clertus seorang yang pernah menyelamatkan jiwanya.
Seperti hal nya Napoleon dan Hitler, Alexander punya pengaruh luar biasa terhadap generasinya. Masa pengaruhnya yang singkat, lebih ringkas dari mereka, semata-mata lantaran terbatasnya sarana untuk perjalanan kian-kemari serta komunikasi pada saat itu membatasi dan memperkecil pengaruhnya terhadap dunia.
                                         wilayah yang ditaklukan Alexander Agung

Pengaruh

Menurut catatan, selama 11 tahun Alexander mengadakan perjalanan sejauh 17.600 Km. Selama perjalanannya, ia mendirikan 70 kota. Hampir semua kota diberi nama Alexandria. Ada beberapa faktor yang menjadi sebab kemenangan Alexander. Pertama, pasukan yang ditiggalkan ayahnya, Philip II, benar-benar terlatih dan terorganisir, lebih baik dari pasukan Persia. Kedua, Alexander sendiri adalah seorang panglima perang yang jenius, mungkin paling jenius di sepanjang jaman. Ketiga, keberanian Alexander itu sendiri. Dengan menunggangi kuda kesayangannya . Bucephalus, ia memberikan pukulan menentukan bagi lawannya.
Dalam jangka panjang, pengaruh terpenting dari penaklukan yang dilakukan Alexander adalah mendekatkan kebudayaan Yunani dengan Timur, Tengah, sehingga masing-masing mendapat faedah untuk menambah dan mempertinggi kebudayaan masing-masing. Selama dan segera sesudah karier Alexander, kebudayaan Yunani dengan cepat tersebar ke Iran, Mesopotamia, Suriah, Yudea dan Mesir. Sebelum Alexander, Kebudayaan Yunani memang sudah merasuk ke daerah-daerah ini tetapi dengan lambat sekali.
                       Alexander Agung dalam sebuah pertempuran penaklukan wilayah

Alexander juga menyebarkan pengaruh kebudayaan Yunani ke India dan Asia Tengah, daerah yang belum terjamah sebelumnya. Tetapi, pengaruh kultural bukanlah berarti hanya berlaku sepihak dan satu jurusan. Dalam masa abad Hellenistik (abad-abad sesudah langkah-langkah Alexander) gagasan Timur khususnya gagasan keagamaan tersebar ke dunia Yunani. Dengan kebudayaan Hellenistik ini memang tampaknya Yunani dominan tetapi sebenarnya pengaruh pikiran Timur besar sekali pada saat itu mempengaruhi Roma.
Dalam perjalanan kariernya, Alexander mendirikan lebih dari 21 kota baru. Yang paling masyhur dari semua itu adalah Alexandria (Iskandariah) di Mesir yang dalam tempo yang cepat menjadi kota terkemuka di dunia dan merupakan pusat budaya dan pendidikan yang kesohor. Lain-lainnya sepeerti Herat dan Kandahan di Afganistan juga berkembang menjadi kota-kota


0 Comments:

PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL

September 29, 2017 0 Comments

                                  Benteng kota Konstantinopel di masa sekarang

Nouve Rome, Constantinoupolis, atau Konstantinopel, merupakan salah satu kota terpenting di dunia. Kota yang dikelilingi tembok-tembok besar dan kokoh sebagai benteng ini dibangun pada tahun 330 M oleh Kaisar Byzantium yaitu Constantine I. Konstantinopel memiliki posisi yang sangat penting di mata dunia. Sejak didirikan, pemerintah Byzantuim telah menjadikannya sebagai ibukota pemerintahan.
Sebagai salah satu kota terbesar dan benteng terkuat di dunia saat itu, Konstantinopel dikelilingi lautan dari tiga sisi sekalligus, yaitu Selat Bosphorus, Laut Marmarah dan Tanjung Emas (Golden Horn) yang dijaga dengan rantai sangat besar, hingga tidak memungkinkan  utntuk masuknya kapal musuh ke dalamnya.
Dengan demikian, dari segi kekuatan militer, kota ini dianggap sebagai kota yang paling aman dan terlindungi, karena di dalamnya ada pagar-pagar pengaman, benteng-benteng yang kuat dan perlindungan secara alami. Napoleon Bonaparte pernah mengiluustrasikannya dengan “kalaulah dunia ini sebuah negara, maka Kontsantinopel inilah yang paling layak menjadi ibukotanya”.
Banyak banga mengincar kota ini untuk dikuasai, di antaranya bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazah, Arab-Muslim dan Pasukan Salib. Meskipun misi awalnya adalah menguasai Yerusalem. Arab-Muslim pun terdorong ingin menguasai Byzantium nilai strateginya.


Kepemimpinan Sultan Muhammad II


Banyak serangan yang dilancarkan para tentara Islam untuk menaklukan Konstantinopel selama 800 tahun. Usaha pertama untuk menaklukan Konstantinopel dilakukan pada tahun 34 H/654 M. Pada masa itu, pemerintahan Utsman bin Affan mengirim Muawiyah bin Abu sofyan dengan pasuka yang besar untuk mengepung dan menaklukannya. Tetapi mereka pulang dengan tangan hampa disebabkan kokohnya pertahanan Konstantinopel.
Demikian juga seterusnya, hingga pada masa pemerintahan Sultan Murad II, beberapa kali usaha dilakukan demi merebut kota yang menurut kepercayaan mereka akan bisa ditaklukannya. Adalah Sultan Muhammad II, putera Sultan Murad II yang melanjutkan penaklukan Konstantinopel. Berbeda dengan usaha-usaha para pendahulunya, ia memperkuat kekuatan militer dari segi kuantitas hingga mencapai 250.000 personil. Selain itu, Sultan juga memperkuat armada laut Utsmani sebanyak 400 unit, mengingat Konstantinopel adalah sebuah kota laut, yang tidak mungkin bisa dikepung kecuali dengan menggunakan armada laut.
Tak ingin mengulangi kesalahan para pendahulunya, Sultan mempersiapkan strategi perangnya lebih matang. Salah satunya membangun Benteng Romali Hisyar di wilayah Selatan Eropa di Selat Bosphorus, tepatnya pada sebuah titik paling strategis yang berhadapan dengan benteng yang pernah dibangun pendahulunya yaitu Sultan Bayazid di daratan Asia. Ia juga menyiapkan meriam-meriam berukuran  sangat besar dalam penaklukan kali ini.
Sebelum serangan dilancarkan, Sultan Muhammad II mengadakan perjanjian dengan kerajaan Konstantinopel, di antaranya ialah perjanjian yang dibuat dengan kerajaan Galata yang bersebelahan dengan Byzantium. Ini merupakan strategi yang penting supaya seluruh tenaga dapat difokuskan kepada musuh yang satu tanpa ada ancaman lain yang tidak terduga.
Pada tanggal 6 April 1453 M, Sultan Muhammad II sampai di pintu gerbang Konstantinopel. Bersama gurunya, Syaikh Aaq Syamsudin dan tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha, mereka mulai menelusup dari berbagai penjuru kota. Sebagai ahli perang, Muhammad II membagi angkatan daratnya menjadi tiga lapis. Garda depan adalah pasukan infanteri dan yanisari. Sedangkan lapisan dua dan tiga adalah pendukung. Sebagian mereka adalah pasuka artileri. Sementara Angkatan Laut disiagakan sebanyak 400 kapal perang, dengan meriam orbannya.
Pertempuran akhirnya dimulai, tapi pertahanan Konstantinopel terlalu kuat untuk ditembus. Di Tanjung Emas, kapal-kapal perang Turki Ottoman mulai karam menabrak rantai-rantai besi yang dipasang mengelilingi Konstantinopel. Angkatan laut Ottoman berusaha keras mematahkan rantai-rantai tersebut, namun tidak berhasil. Situasi semakin buruk dengan datangnya bala bantuan Byzantium dari angkatan laut negara-negara Eropa Barat. Angkatan laut Turki Ottoman semakin terdesak. Dalam kondisi pelik itu, Muhammad II mengganti panglima lautnya, Palita Oglu diganti oleh Laksamana Hamzah Pasha.
Dengan segala kekuatan, pasukan Turki Ottoman berhasil menghancurkan  benteng pertahanan Konstantinopel yang berada di Lembah Lycos. Kaisar Konstantin melakukan penawaran dengan memberikan daerah-daerah jajahan lain kepada Ottoman sebagai ganti Konstantinopel, tapi Muhammad menolak, sebaliknya ia menawarkan perlindungan bagi seluruh warga Byzantium, termasuk kepada Konstantin sendiri.

Selama satu bulan penyerangan belum ada hasil yang dicapai. Namun, memnjelang berakhirnya bulan purnama, Sultan mendapat ide untuk menarik kapal-kapal perangnya ke daratan. Awalnya, ide ini dijalankan setengah hati oleh para prajurit, mereka menganggap Sultan telah gila karena tidak berhasil melakukan serangan laut.
Namun Sultan menjelaskan, selama ini kekuatan prajuri Konstantinopel berasal dari keyakinan akan adanya kekuatan bulan purnama dan saat itu, bulan purnama telah lewat. Kapal-kapal mulai ditarik dengan menggunakan kayu gelendongan. Malam harinya, dengan diterangi bintang-bintang, kapal-kapal itu belayar di daratan mellintasi lembah dan bukit. Pagi harinya, 70 kapal perang yang tersisa telah berpindah lokasi melintasi Tanjung Emas, Besiktas dan Galata. Rakyat Byzantium yang menyaksikan kapal-kapal berlayar di daratan begitu terkejut. Mereka mengira itu karena bantuan jin atau setan, sebagian dari mereka menggosok-gosok mata, mencubit pipi, untuk memastikan bahwa ini bukan mimpi.
Tepat pada tanggal 29 Mei 1453 M. Konstantinopel jatuh dan berhasil ditaklukan para tentara Islam. Pada hari itu, mayoritas penduduk Konstantinopel bersembunyi di gereja-gereja sekitar kota. Sultan Muhammad II berpesan kepada tentaranya supaya berbuat baik kepada penduduk Konstantinopel. Sultan Muhammad menuju gereja Aya Sofya yang ketika itu menjadi tempat perlindungan sejumlah besar penduduk kota. Ketakutan jelas tebayang di wajah masing-masing penduduk ketika Sultan menghampiri pintu gereja. Salah seorang pendeta telah membuka pintu gereja dan Sultan meminta beliau supaya menenangkan penduduk.
                                           Peta garis pertahanan Konstantinopel

Pada hari Jumat itu, Sultan Muhammad II bersama para muslimin tengah mendirikan sholat Jumat di Masjid Aya Sofya. Khutbah yang pertama di Aya Sofya itu disampaikan oleh Asy Syeikh Ak Semsettin. Nama Konstantinopel kemudian diganti “islam Bol/islambul’. Yang berarti “kota islam” dan kemudian dijadikan sebagai ibukota ketiga Khilafah Utmaniyyah setelah Bursa dan Edirne. Atas jasanya Sultan Muhammad II diberi gelar Al-Fatih (penakluk), sehingga ia sering dipanggil Sultan Muhammad al-Fath. Pertempuran merebut kota Konstantinopel berlangsung dari tanggal 6 April hingga 29 Mei 1453 atau hampir dua bulan.
Sultan Muhammad al-Fatih memasuki gerbang charisius pada penaklukan Konstantinopel

Kesultanan Utsmaniyah

Kesultanan Utsmaniyah (1299-1923), atau dikenal juga dengan sebutan kekaisaran Turki Ottoman merupakan negara multi-etnis dan multi-religi. Dalam perkembangan negara ini diteruskan oleh Republik Turki yang diproklamirkan pada 29 Oktober 1923. Negara ini didirikan oleh Bani Utsman, yang selama lebih dari 6 abad kekuasaannya (1299-1923) dipimpin oleh 36 orang sultan, sebelum akhirnya runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara kecil.
Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antara barat dengan timur selama 6 abad. Pada puncak kekuasaannya, Kesultanan Utsmaniyah terbagi menjadi 29 provinsi. Dengan Konstantinopel (sekarang Istambul) sebagai ibukotanya, kesultanan ini dianggap sebagai penerus dari kerajaan-kerajaan sebelumnya, seperti Kekaisaran Romawi dan Byzantium. Pada abad 16 dan 17, Kesultanan Utsmaniyah menjadi salah satu kekuatan utama dunia dengan angkatan lautnya yang kuat.

Kekuatan Kesultanan Utsmaniyah terkikis secara perlahan pada abad ke -19, sampai akhirnya benar-benar runtuh pada abad 20. Setelah Perang Dunia I berakhir, pemerintahan Utsmaniyah yang menerima kekalahan dalam perang tersebut, mengalami kemunduran di bidang ekonomi.

0 Comments:

PERANG DUNIA II 1939-1945

September 29, 2017 0 Comments

A.   Latar Belakang
Berkembangnya fasisme dan militerisme merupakan salah satu sebab meletusnya Perang Dunia II. Bagi negara-negara yang menganut paham ini, kepentingan nasional lebi utama dari pada perdamaian. Penyebab lain Perang Dunia II adalah kegagalan LBB dalam mencegah terjadinya perang dan tindakan agresi. Kegagalan itu tampak, antara lain pada waktu Jepang menduduki Manchuria. Protes LBB tidak dihiraukan oleh Jepang. Bahkan, Jepang keluar dari LBB, sama halnya dengan Italia yang menduduki Ethiopia.
                                            Eropa menjelang Perang Dunia II

Di samping sebab-sebab tersebut, terjadinya Perang Dunia II disebabkan pula oleh perlombaan senjata dan usaha tiap-tiap negar untuk memperkuat pertahanannya. Jerman memperkuat angkatan perangnya walaupun tindakan itu melanggar Perjanjian Versailles. Akibatnya, Inggris dan Prancis memeprkuat pula pertahanan mereka.
Untuk menghadapi serangan negara lain, negara yang terancam oeh serangan itu mencari sekutu. Dengan demikian, muncul lagi kelompok negara-negara yang saling bermusuhan. Pada waktu Perang Dunia II, terdapat dua kelompok, yakni Blok Poros (AS) dan Blok Sekutu. Negara-negara Blok Poros ialah Jerman, Italia dan Jepang. Negara-negara Blok Sekutu yang utama ialah Inggris, Prancis, Rusia dan AS.
B.    Jalannya Perang
Perang dunia II dimulai dengan serangan kilat (Blitzkrieg) Jerman terhadap Polandia pada tanggal 1 September 1939. Angkatan perang Polandia tidak berdaya menghadapi serangan itu. Dua hari sesudah Jerman menyerang Polandia, Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman.
Serangan Jerman dilanjutkan ke Norwegia dan Denmark, kemudian ke Belgia dan Negeri Belanda. Pada bulan Mei 1940, negeri Belanda mereka duduki. Pemerintah belanda mengungsi ke Inggris. Pemerintah Inggris dan Prancis mengirim pasukannya untuk membantu Belgia, tetapi tidak berhasil menahan pasukan Jerman. Bahkan, pasukan itu terpaksa diungsikan ke Inggris agar tidak dihancurkan oleh Jerman.
Musuh utama jerman di Eropa barat ialah Prancis dan Inggris. Pada bulan Juni 1940 pemerintah Prancis menyerah. Jerman mendirikan pemerintahan boneka yang disebut Prancis Vichy. Sebagian pasukan prancis di bawah pimpinan jenderal Charles de Gaulle menyingkir ke Inggris dan mendirikan pemerintahan Prancis Merdeka.

Patroli pasukan Jerman dekat Arc de Triomphe, Paris Juni 1940


Untuk menduduki Inggris, Jerman melancarkan serangan udara terlebih dahulu. Selama tiga bulan kota-kota di Inggris, termasuk London, dihujani bom. Namun, serangan itu digagalkan oleh angkatan udara Inggris. Oleh karena itu, Jerman membatalkan rencananya untuk mendaratkan pasukan. Setelah memperoleh kemenangan di Eropa Narat, pada bulan Juni 1940, Jerman menyerang Rusia. Sebagian daerah Ukraina mereka duduki. Kota Leningrad terkepung dan Moskow terancam. Akan tetapi, kemajuan pasukan Jerman terhalang karena datangnya musim hujan. Jalan-jalan yang akan dilewati penuh lumpur. Tentara jerman tidak dilengkapi dengan pakaian musim dingin sehingga banyak yang meninggal.
Pada akhir tahun 1941 pasukan Rusia melancarkan serangan balasan. Akhirnya, pasukan Jerman mengundurkan diri. Sebaliknya, pasukan Rusia mulai melancarkan serangan ke Jerman. Di Afrika Utara, pasukan Italia bertempur melawan pasukan Inggris. Mereka maju sampai ke perbatasan antara Mesir dan Lybia serta berusaha menduduki Terusan Suez. Namun, pada akhir tahun 1940 mereka terpukul mundur.
Untuk membbantu pasukan Italia. Hitler mengirimkan pasukan lapis baja di bawah pimpinan Jenderal Rommel. Pasukan ini dilengkapi dengan peralatan khusus untuk perang di padang pasir.
Pertempuran hebat berkobbar di sekitar Tobruk, kemudian di El-Alamien pada bulan Oktober 1942. Pasukan Inggris di bawah pimpinan jenderal Alexander dan jenderal Montgomery memperoleh kemenangan yang menentukan. Pada bulan Mei 1943, pasukan Jerman dan Italia menyerah.
Di Asia da Pasifik, Perang Dunia II dimulai dengan serangan Jepang terhadap pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941. Perang itu disebut juga Perang Pasifik.
Instalasi Angkatan Udara AS di Pearl Harbour, Hawai terbakar akibat pemboman jepang
Sesudah menyerang hawaii, Jepang melanjutkan serangan ke Hongkong, Malaya, Singapura dan Filipia. Filipina dipertahankan oleh pasukan AS dibawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur. Pertempuran hebat berkobar di Semenanjung Bataan dan Corregidor. Pada saat pertempuran masih berkecamuk, Presiden Roosevelt memerintahkan MacArthur meninggalkan Filipina menuju Australia. Sebelum berangkat, ia mengucapkan kata-kata, I shall return (saya pasti kembali) yang kemudian memang ditepatinya.

Arthur kembali ke Filipina dengan Presiden Filipina Sergio Osmena disebelh kanannya, Menteri urusan Luar Negeri Filipina Carlos P. Romulo di belakangnya dan Sutherland di sebelah kanannya
Singapura merupakan pangkalan Angkatan laut Inggris terkuat di Asia. Perairan Singapura dikawal oleh dua kapal perang yang sangat dibanggakan, yakni Pince of Wales dan Repulse. Kedua kapal itu ditenggelamkan oleh Jepang melalui serangan udara. Dalam waktu singkat Jepang berhasil menduduki sebagian besar wilayah Asia. Beberapa pulau di pasifik mereka duduki pula.
Sasaran utama serangan Jepang ke Indonesia ialah Pulau Jawa yang merupakan kedudukan pemerintah pusat Hindia Belanda. Untuk menghadapi serangan itu, Amerika, Inggris, belanda dan Australia membentuk pasukan gabungan yang disebut America, British, Dutch, Australia Command (ABDACOM). Pasukan gabungan ini dihancurkan Jepang dalam pertempuran di Laut Jawa. Sesudah itu, pada tanggal 1 Maret 1942 pasukan Jepang mendarat di tiga tempat, antara lain di Eretan, dekat Indramayu. Dari Eretan mereka bergerak menduduki lapangan terbang Kalijati, dekat Subang dan mengancam kota Bandung.
Jepang mengirim ultimatum agar Pemerintah Hindia Belanda menyerah. Jika ultimatum itu tidak ditaati, Bandung akan mereka bom. Pada waktu itu, bandung sudah dijadikan pusat pemerintahan dan pusat pertahanan Hindia Belanda. Ultimatum Jepang terpaksa dipenuhi Oleh belanda sebab pasukan mereka sudah hancur. Pada tanggal 8 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah di Kalijati.
C.    Akhir Perang
Setelah pasukan gabungan Jerman-Italia dihancurkan di Afrika, pasukan Sekutu melancarkan serangan Italia. Pada bulan September 1943, Italia menyerah. Namun, pasukan jerman yang ada di Italia masih melanjutkan perang. Mereka baru menyerah pada awal Mei 1945.
Sementara itu, Sekutu menyiapka pasukan gabungan di Inggris untuk melakukan operasi menyeberangi Selat kanal. Operasi itu disebut Operasi Overlord dan merupakan operasi gabungan terbesar yang dilancarkan Sekutu selama Perang Dunia II. Operasi ini dipimpi oleh Jenderal Eisenhower. Tidak kurang dari dua juta manusia dilibatkan dalam operasi ini.

Pasukan Sekutu mendarat di Normandia
Pasukan Sekutu mendarat di Normandia pada tanggal 6 Juni 1944. Dari Normandia mereka bergerak menuju Prancis yang berhasil dibebaskan pada bulan September 1944. Sesduah itu, serangan langsung ditujukan ke Jerman. Ribuan pesawat terbang Sekutu menghujani bangunan-bangunan penting militer dan pabrik senjata Jerman.

Dalam usaha menduduki wilayah jerman, terjadi persaingan antara pasukan Amerika Serikat dan Rusia. Pasukan Rusia yang bergerak dari arah timur lebih dahulu memasuki berlin. Pada tanggal 17 April 1945, pasukan Amerika Serikat dan Rusia bertemu di tepi Sungai Elbe.Kehancuran Jerman tidak dapat dicegah lagi. Pada tanggal 30 April 1945 Hitler bunuh diri dan pada tanggal 7 Mei 1945 Jerman Menyerah. Dengan demikian, berakhirlah Perang Dunia II di Eropa.
Sementara itu, perang Asia dan Pasifik mendekati sat-saat akhir. Sejak pertengahan tahun 1942, pasukan Jepang mulai mengalami kekalahan dalam berbagai pertempuran. Pasukan Sekutu di bawah pimpinan Jenderal MacArthur dan Laksamana Nimita melakukan melakukan taktik leap frogging (lompat katak). Dalam taktik ini pasukan Sekutu bergerak dari pulau ke pulau. Pertahaanan Jepang yang kuat mereka lewati. Tujuannya ialah menduduki Filipina yang akan dijadikan batu loncatan untuk langsung menyerang negeri Jepang. Filipina direbut Sekutu pada akhir tahun 1944. Dari Filipina Sekutu bergerak menuju negeri Jepang.


Gambar kiri ke kanan (Hiroshima dan Nagasaki)
Pertempuran sengit berkobar di Pulau Iwojima dan Okinawa. Sesudah kedua tempat itu diduduki, Sekutu melancarkan serangan udara ke negeri jepang. Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima dan tiga hari kemudia di Nagasaki. Bom "Little boy' dan 'Fat Man' yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki cukup berbeda satu sama lain. AS menggunakan bom ini untuk mengetahui potensi masing-masing. Little Boy didasarkan pada bom yang diperkaya Uranium -235 dan Fat Man Plutonium-239
Korban yang diakibatkan oleh bom atom itu sangat hebat. Kota Hiroshima dan Nagasaki hancur. Puluhan ribu manusia tewas dan masih hidup menderita cacat akibbat terkena radiasi. Sementara itu, pada tanggal 8 Agustus 1946, Rusia mengumumkan perang terhadap Jepang. Akibatnya, kedudukan jepang terjepit. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Dengan penyerahan Jepang itu, berakhirlah Perang Dunia II secara keseluruhan.

D.   Akibat Perang Dunia II
Sesudah Perang Dunia II berakhir, wilayah Jerman dibagi atas beberapa daerah pendudukan. Bagian timur diduduki oleh Rusia, sedangkan bagian barat diduduki oleh Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Kota Berlin pun dibagi menjadi bagian timur dan bagia barat. Angkatan perang Jerman dilucuti. Jerman diharuskan pula membayar kerugian perang.
Kepulauan Jepang ditempatkan di bawah kekuasaan pasukan pendudukan AS. Jepang diharuskan pula membayar kerugian perang dan memerdekakan daerah-daerah yang direbutnya selama perang. Selain harus membayar kerugian perang, Italia diharuskan pula menyerahkan semua jajahannya di Afrika kepada Inggris.
Perang Dunia II menimbulkan kerugian yang sangat besar. Jutaan jiwa manusia melayang. Kota-kota hancur, apalagi Hiroshima dan Nagasaki yang dijatuhi bom atom. Perekonomian rusak dan perindustrian lumpuh. Dibidang politik, AS dan Rusia menjadi kekuatan raksasa. Antara kedua negara ini terjadi persaingan untuk merebut pengaruh yang mengakibatkan terjadinya Perang Dingin.
Perang Dunia II menyadarkan para pemimpin Sekutu untuk membentuk organisasi yang betul-betul dapat memelihara perdamaian dunia. Untuk itu, mereka mengadakan serangkaian pertemuan. Tiga tokoh yang besar peranannya ialah Presiden AS, Roosevelt, Perdanan Menteri Inggris, Churchill dan Perdana Menteri Rusia, Stalin. Pertemuan pertama diadakan pada tahun 1942 dan menghasilkan Atlantic Charter.

Isi Atlantic Charter yang penting adalah pernyataan bahwa tiap-tiap bangsa bebas untuk menentukan nasib sendiri. Dengan dasar Atlantic Charter itu diadakan lagi beberapa kali pertemuan, antara lain di Teheran. Pada tanggal 26 Juni 1945 diadakan pertemuan di San Fransisco yang dihadiri oleh wakil-wakil dari 50 negara. Akhirnya, pada tanggal 26 Oktobber 1945 terbentuklah United Nations Organisation (Perserikatan bangsa-Bangsa atau PBB).
Perang Dunia II berpengaruh terhadap perjuangan bangsa Indonesia, para pemimpin Indonesia memanfaatkan organisasi-organisasi yang didirikan Jepang sebagai alat untuk memperjuangkan kemerdekaan. Pemuda-pemuda Indonesia memperoleh pengalaman kemiliteran dalam kesatuan-kesatuan heiho, Pembela Tanah Air (Peta) dan Giyugun. Sesudah Jepang menyerah kepada Sekutu, di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Keadaan itu dimanfaatkan oleh pemimpin-pemimpin Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.

0 Comments:

LAHIRNYA NEGARA-NEGARA FASIS

September 29, 2017 0 Comments

Negara fasis adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintah dengan cara diktator. Rakyat tidak bebas mengeluarkan pendapat. Negara-negara itu mengembangkan perasaan nasionalisme yang berlebih-lebihan. Paham fasis lahir dan berkembang di Italia dan Jerman. Di Jepang berkembang paham yang mirip dengan fasisme, yakni militerisme.
A.   Fasisme Italia
Dalam Perang Dunia I, Italia memihak Blok Sekutu. Negara ini banyak mengalami kerusakan akibat perang. Akan tetapi, pampasan perang yang diterimanya sangat sedikit dan tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan itu. Ekonomi hancur sehingga kemiskinan dan pengangguran merajalela. Akibatnya, kerusuhan terjadi di berbagai tempat. Pemerintah tidak sanggup mengatasinya.
Dalam keadaan kacau itu, muncul Partai Fasis di bawah pimpinan Benito Mussolini. Anggotanya sebagian besar  adalah para veteran Perang Dunia I. Pada tahun 1922, partai ini berhasil menguasai pemerintahan. Musollini diangkat menjadi perdana menteri dan diberi gelar II Duce (Sang Pemimpin). Mussolini membangkitkan patriotisme dan kebanggan rakyat Italia terhadap negaranya. Kebesaran dan kejayaan Italia pada masa lalu diagung-agungkan.
                                                         Benito Mussolini

Partai Fasis menjalankan kekuasaan dengan tangan besi. Golongan penentang ditindas. Semua kegiatan masyarakat harus ditujukan untuk kepentingan partai. Rakyat harus rela mengorbankan segala-galanya untuk kepentingan bangsa dan tanah air. Dibawah pimpinan Mussolini, Italia berkembang pesat. Angkatan perang diperbesar dan diperkuat. Italia menjalin kerja sama dengan Jerman yang juga berpaham Fasis.
Italia berambisi menguasai Laut Tengah, seperti yang dilakukan Imperium Romawi pada masa lalu. Dalam rangka itulah, pada tahun 1935 pasukan Itali menduduki Ethiopia. Empat tahun kemudian, Albania pun diduduki. Bersama dengan Jerman, Italia juga membantu Jenderal Franco merebut kekuasaan di Spanyol

Sebelum Perang Dunia I, Italia bersekutu dengan Jerman. Pada waktu terjadi Perang Dunia I, Italia bermusuhan dengan Jerman. Setelah Perang Dunia I berakhir, kedua negara ini bersekutu lagi.
B.    Fasisme Jerman
Akibat Perang Dunia I, Jerman sangat menderita. Negara ini harus membayar pampasan perang dalam jumlah yang sangat besar, sedangkan sumbersumber ekonominya hancur. Perekonomian morat-morit dan inflasi mengganas. Rakyat Jerman menuduh pemerintahnya terlalu lemah menghadapi Serikat. Oleh karena itu, di beberapa tempat timbul gerakan menentang pemerintah. Di Munchen meletus pemberontakan di bawah pimpinan Adolf Hitler, tetapi gagal. Hitler ditangkap dan dipenjarakan. Dalam penjara, ia menulis buku Mein Kampf (Perjuanganku).
                                                             Adolf Hitler

Setelah keluar dari penjara, Hitler mendirikan partai, yaitu Partei National Sozialistische, disingkat NAZI. Pada tahun 1933, NAZI memperoleh kemenangan dalam pemilihan umum. Hitler diangkat menjadi perdana menteri. Setelah Presiden Jerman meninggal dunia, kekuasaan Hitler bertambah besar sehingga seluruh kekuasaan terpusat di tangannya. Ia disebut Fuhrer (Pemimpin).
Hitler membangkitkan rasa bangga rakyat Jerman sebagai ras Aria yang disebutnya bangsa berdarah murni, bangsa yang dipertuan. Ras Aria harus menguasai bangsa-bangsa lain. Ia mengobarkan pula perasaan anti-Yahudi sehingga orang Yahudi banyak yang dibunuh dan diusir dari Jerman.
                     Hitler mampu membangkitkan semangat militerisme di Jerman

Semangat militerisme Jerman pun dikobarkannya. Para pemuda dan pelajar dipersatukan dalam organisasi Hitler Jugend (Pemuda Hitler). Mereka diberi pelatihan kemiliteran. Untuk menindas lawan-lawannya, NAZI mempunyai polisi rahasia yang disebut Gestapo. Mereka menangkapi orang-orang yang dicurigai menentang partai, walaupun orang tersebut adalah keluarga sendiri.
Sesudah merasa kuat, Hitler pun membatalkan Perjanjian Versailles secara sepihak. Jerman tidak mau lagi membayar pampasan perang. Uang yang seharusnya dibayarkan untuk pampasan perang, digunakan untuk membangun angkatan perang. Tindakan tersebut dikecam oleh LBB sehingga Jerman keluar dari LBB.
Hitler menghasut orang-orang yang tersebar di berbagai negara supaya memberontak terhadap pemerintah yang menguasai mereka. Orang-orang Jerman di Danzig dihasut agar memberontak terhadap pemerintah Polandia dan penduduk Sudeten terhadap pemerintah Cekoslowakia. Pada tahun 1934 daerah Saar digabungkan dengan Jerman dan empat tahun kemudian Austria dijadikan salah satu Provinsi Jerman.
C.    Militerisme Jepang
Sesudah Perag Dunia I, industri Jepang semakin berkembang. Industri memerlukan bahan baku seperti minyak, karet, besi dan timah. Jepang harus mendatangkan bahan-bahan itu dari negara lain. Hasil industri dipasarkan di luar negeri. Kebutuhan akan bahan baku dan pasar untuk menjual hasil industri mendorong Jepang untuk menguasai negara-negara lain. Untuk itu, kekuatan militer diperbesar.
Sejalan dengan semakin besarnya kekuatan militer, pengaruh kalangan militer pun semakin besar, lebih-lebih setelah Kaisar Hirohito naik Takhta pada tahun 1926. Ia tidak menyenangi golongan politik yang dianggapnya sering menggangu jalan pemerintahan. Tokoh-tokoh politik disingkirkan dari pemerintahan dan diganti dengan tokoh-tokoh militer. Sejak itu, Jepang menjadi negara militer dan bersifat imperialis.
                                                          Kaisar Hirohito

Jepang membanggakan dirinya sebagai bangsa yang harus memimpin bangsa-bangsa Asia. Bangsa-bangsa Asia akan dibebaskan dari penjajahan bangsa Barat dan dipersatukan dalam Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mencapai tujuannya, Jepang berusaha menduduki negara-negara itu melalui perang. Pada tahun 1933, Jepang menduduki Manchuria dan 6 tahun kemudian menyerang Cina.


0 Comments:

PERANG DUNIA I 1914-1918

September 28, 2017 0 Comments


A.   Latar Belakang
Perang Dunia I berlangsung selama 4 tahun, yakni dari tahun 1914-1918. Perang berkobar di Eropa dan hampir semua negara Eropa terlibat di dalamnya. Penyebab langsung (casus belli) Perang Dunia I adalah pembunuhan terhadap Frans Ferdinand, ahli waris takhta kekaisaran Austria-Hongaria. Ia ditembak oleh seorang mahasiswa Serbia ketika menyaksikan latihan perang pasukan Austria-Hongaria di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914. Serbia menganggap latihan perang itu sebagai persiapan untuk menyerang mereka. Pada waktu itu Serbia sedang bermusuhan dengan Austria-Hongaria. Serbia berusaha mempersatukan semua orang Slavia dalam negara Serbia Raya. Usaha itu dihalang-halangi oleh Austria-Hongaria.

                Penangkapan Gavrillo princip setelah menembak mati Frans Ferdinand

Penyebab tidak langsung Perang Dunia I ialah terbentuknya persekutuan-persekutuan militer, persaingan ekonomi dan pertumbuhan nasionalisme. Persekutuan militer terbentuk karena negara yang satu merasa terancam oleh negara lain. Jerman merasa terancam oleh Prancis sebab Prancis ingin membalas kekalahan yang dideritanya dalam perang melawan Jerman pada tahun 1870-1871. Oleh karena itu, Jerman memperkuat angkatan perangnya, termasuk angkatan laut. Inggris merasa tersaingi sebab selama ini Inggris merupakan kekuatan laut utama di dunia. Pada tahun 1882, Jerman, Austri dan Italia membentuk persekutuan militer yang disebut triple Alliance. Prancis, Inggris dan Rusia menandinginya dengan membentuk Triple Entente pada tahun 1907. Akibatnya, bangsa-bangsa Eropa terbagi atas dua blok.
                                               Eropa ketika Perang Dunia I

Kemajuan industri menimbulkan persaingan ekonomi. Negara-negara industri berlomba-lomba menguasai daerah di luar Eropa sebagai tempat untuk menjual produksi mereka dan untuk memperoleh bahan baku. Jerman, Inggris, Prancis dan Italia bersaing untuk menguasai Afrika.
Pertumbuhan nasionalisme menyebabkan pula terjadinya ketegangan antar bangsa. Di daerah balkan lahir gerakan nasional di antara bangsa-bangsa Slavia. Mereka berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan Turki. Salah satu bangsa Slavia itu ialah Serbia. Perjuangan bangsa-bangsa Slavia didukung oleh Rusia. Jerman dan Austria tidak senang melihat Rusia menanamkan pengaruhnya di Balkan. Akibatnya, hubungan Rusia dengan Jerman dan Austria pun memburuk.
B.    Jalannya Perang
Akibat terbunuhnya Frans Ferdinand, hubungan Austria-Hongaria dengan Serbia menjadi tegang. Pada tanggal 28 Juli 1914 Austria-Hongaria mengumumkan perang terhadap Serbia. Rusia yang merupakan sahabat Serbia, segera mengerahkan angkatan perangnya. Tindakan Rusia dibalas Jerman dengan mengumumkan perang terhadap Rusia dan Prancis. Inggris pun membalas dengan mengumumkan perang terhadap Jerman. Dengan demikian, dimulailah Perang Dunia I.

                         Pasukan Serbia memukul mundur tentara Austria-Hungaria

Negara-negara Eropa terbagi atas dua kelompok, yakni Blok Sentral (Axis) dan Blok Serikat (Allied). Inti kekuatan Blok Sentral ialah anggota Triple Alliance, sedangkan anggota Triple Entente merupakan inti Blok Serikat. Negara-negara yang tidak menjadi anggota persekutuan militer, memihak salah satu blok atau bersikap netral. Pada umumnya, negara-negara tersebut memihak Blok Serikat (Sekutu). Italia yang merupakan anggota Triple Alliance, ternyata memihak Blok Serikat (Sekutu).
Sasaran utama Jerman adalah menduduki Prancis. Serangan dilancarkan melalui Belgia. Pasukan Jerman berhasil mendekati Paris, tetapi gagal merebut kota tersebut. Sesudah itu, pasukan Jerman dan prancis membangun pertahanan parit yang panjangnya puluhan kilometer. Selama beberapa tahun tidak terjadi pertempuran besar.
Pada waktu Jerman menyerang Prancis, pasukan Rusia menyerbu Prusia Timur, tetapi berakhir dengan kekalahan. Akan tetapi mereka memperoleh kemenangan dalam pertempuran melawan pasukan Austria-Hongaria. Jerman segera mengirimkan pasukan untuk membantu Austria-Hongaria. Pada bulan September 1916, pasukan Rusia hancur. Akibat kekalahan itu, moral pasukan dan rakyat Rusia merosot. Di Rusia terjadi revolusi yang mengakhiri Kekaisaran Rusia yang kemudian diganti oleh pemerintah komunis. Pada bulan Desember 1917, Rusia berdamai dengan Jerman.
Di daerah Balkan berkobar pertempuran antara Serbia dan Bulgaria yang dibantu oleh Jerman. Serbia mengalami kekalahan. Pasukan Italia pun dikalahkan oleh pasukan Austria. Di wilayah Turki pun terjadi pertempuran. Turki yang memihak Blok Sentral menutup Selat dardanella dan Bosphorus sehingga kapal-kapal Sekutu tidak dapat berlayar ke laut Hitam untuk membantu Rusia. Angkatan laut Inggris dan Prancis mencoba menerobos Selat Dardanella, tetapi gagal. Pada bulan Mei 1915 pasukan Serikat mendarat di Gallipoli. Pasukan ini pun dihancurka oleh pasukan Turki.
 Pasukan Sekutu sedang bersiap menghadapi pasukan Jerman pada pertempuran Artois
Dalam Perang Dunia I ini, Jerman melancarkan perang kapal selam tidak terbatas. Artinya, kapal-kaapal selam itu tidak hanya menorpedo kapal-kapal perang, tetapi juga kapal-kapal dagang dan kapal-kapal penumpang, seperti kapal dagang Amerika Serikat. Pada bulan Mei 1915 kapal penumpang Lusitania tenggelam karena tertembak torpedo. Dalam kapal itu terdapat warga negara Amerika Serikat. Oleh karena itu, pemerintah Amerika Serikat menyampaikan protes sehingga Jerman menghentikan perang kapal selam tidak terbatas. Akan tetapi, pada permualaan tahun 1917, tindaka itu mereka ulangi. Akibatnya, Amerika Serikat turut berperang di pihak Sekutu. Pasukan Amerika Serikat dikirim ke Eropa.
C.    Akihir Perang
Karena Rusia menghantikan perang, Jerman dapat mengerahkan kekuatan yang besar untuk menghadapi Prancis. Pada bulan mei 1918 mereka sudah berada pada jarak 80 kilometer dari Paris. Serangan Jerman ke Paris digagalkan oleh pasukan Amerika Serikat yang membantu pasukan Prancis.
Sementara itu, Bulgaria, Turki dan Austria menyerah kepada Sekutu. Akibatnya, Jerman kehilangan kawan. Semangat tempur pasukan Jerman runtuh. Di dalam negeri timbul perlawanan terhadap pemerintah. Di Munchen terjadi huru-hara yang digerakkan oleh orang-orang komunis. Kaisar Jerman, Wilhelm II, melarikan diri ke negeri belanda. Di Jerman terbentuk pemerintahan republik. Pada tanggal 11 November 1918 Jerman menandatangani persetujuan gencatan senjata dengan Sekutu. Dengan demikian, berakhirlah Perang Dunia I
Sesduah gencatan senjata diumumkan, tokoh-tokoh Sekutu berunding di Paris untuk menyusun syarat-syarat perjanjian yang akan disodorkan kepada Jerman. Empat tokoh yang memegang peranan penting adalah Woodrow Wilson (AS), Lioyd George (Inggris), George Clemenceau ( Prancis) dan Orlando (Italia). Perundingan itu melahirkan Perjanjian Versailles. Tidak satu pun wakil Blok Sentral diundang menghadiri perundingan itu. Perwakilan Jerman diminta datang hanya untuk menandatangani saja.

Perjanjian Versailles ditandatangani pada tanggal 28 Juni 1919, tepat lima tahun setelah frans Ferdinand terbunuh. Isi perjanjian itu, antara lain adalah sebagai berikut :
1.       Jerman harus membayar ganti rugi sebanyak 132 miliar mark
2.       Angkatan perang jerman diperkecil, tidak boleh lebih dari seratus ribu orang
3.       Jerman tidak boleh memiliki daerah jajahan
4.       Kapal-kapal perang jerman diserahkan kepada Inggris.
5.       Daerah Elsace-Lorraine dan daerah Saar yang kaya batu bara diserahkan kepada Prancis
6.       Wilayah Jerman di sebelah barat Rhein diduduki oleh Serikat
7.       Kota Danzig dan sekitarnya ditempatkan di bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa.
Dengan anggota Blok Sentral lainnya, Sekutu mengadakan perjanjian-perjanjian terpisah, antara lain dengan Turki. Negara ini diharuskan menyerahkan sebagian besar wilayahnya di Eropa kepada Yunani, sedangkan wilayahnya di Timur Tengah dijadikan daerah mandat. Syria dan lebanon menjadi daerah mandat Prancis, sedangkan Palestina dan Irak menjadi daerah mandat Inggris. Pemerintahan di daerah-daerah tersebut dijalankan oleh Prancis atau Inggris, tetapi dibawah pengawasan Liga bangsa-Bangsa  (LBB).

                                 Beberapa orang perwakilan negara masing-masing
                                         bersiap menandatangani Perjanjian Versailles
D.   Akibat Perang Dunia I
Perang Dunia I menimbulkan akibat buruk. Pihak yang menang dan yang kalah sama-sama menderita. Negeri mereka hancur, terutama Prancis yang menjadi ajang pertempuran yang lama. Perekonomian morat-marit. Selama perang, industri diutamakan untuk memproduksi peralatan perang. Jutaan rakyat dikerahkan ke medan tempur sehingga pertanian terbengkalai. Prancis dan Inggris mempunyai utang yang besar kepada Amerika Serikat.
Pada sisi lain, timbul pemikiran untuk mencegah terjadinya perang pada masa-masa yang akan datang. Dalam perundingan di Paris, Presiden AS, Woodrow Wilson, mengemukakan pokok-pokok pikirannya yang terkenal sebagai Wilson’s Fourteen Points (empat belas pasal Wilson). Yang penting di antaranya ialah bahwa setiap bangsa bebas menentukan nasibnya sendiri dan harus menghormati kedaulatan bangsa lain. Perselisihan yang timbul akan diselesaikan melalui perundingan. Serangan satu negara terhadap negara lain tidak dibenarkan.
Untuk melaksanakan pokok-pokok pikiran itu, dibentuklah sebuah lembaga yang disebut Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations). Fungsi utama Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah memelihara perdamaian dunia. Dalam kenyataannya, LBB dikuasai oleh negara-negara besar Eropa yang menang perang. Amerika Serikat yang memprakarsai pembentukannya justru tidak menjadi anggota.
Perang Dunia I berpengaruh pula terhadap perkembangan politik di Indonesia. Ketika perang masih berlangsung, Boedi Oetomo, Sarekat Islam dan Perhimpunan Bupati mengusulkan kepada pemerintah Hindia Belanda agar di Indonesia diadakan milisi. Tujuannya ialah mempertahankan Indonesia dari serangan luar.

Untuk menampung usul tersebut, pemerintah membentuk sebuah komite yang disebut Comite Indie Weerbaar (Komite Pertahanan Hindia). Anggota Komite berangkat ke negeri Belanda untuk menyampaikan usul-usul mereka kepada pemerintah Belanda. Ternyata, pembentukan milisi ditolak oleh pemerintah Belanda. Pernyataan Wilson berpengaruh terhadap tokoh-tokoh Pergerakan Nasional. Semangat dan tekad untuk memperjuangkan kemerdekaan semakin tebal.

0 Comments:

PERANG NAPOLEON

September 27, 2017 0 Comments


Perang Napoleon adalah serangkaian perang yang terjadi selama napoleon Bonaparte memerintah Prancis tahun 1799-1815 dan berdampak luas di Eropa. Napoleon yang berhasil merebut kekuasaan Prancis melalui sebuah kudeta 19 Brumaire menata ulang sistem kemiliteran di Prancis dan secara mengejutkan berhasil memperluas kekuasaan Prancis dan secara mengejutkan berhasil memperluas kekuasaan Prancis hingga menguasai hampir seluruh wilayah Eropa. Beberapa sumber sejarah (terutama di Inggris) menanamkan peperangan ini dengan nama Perang Prancis Raya.
Perang ini terjadi khususnya di Benua Eropa, tetapi juga di beberapa tempat di benua lainnya dan merupakan kelanjutan dari perang yang dipacu oleh Revolusi Prancis di tahun 1789. Melalui tokoh sentralnya, Napoleon Bonaparte, kekuatan Prancis dengan cepat berkembang menaklukan sebagian besar Eropa, tapi juga cepat ambruknya setelah mengalami kekalahan telak dari Rusia di tahun 1812.
Berawal dari Revolusi Prancis yang telah membuat ancaman nyata bagi kerajaan-kerajaan lain di Benua Eropa dan menjadi persoalan yang lebih serius dengan ditangkapnya Raja Louis XVI pada tahun 1792 serta hukuman mati terhadapnya tahun 1793.
Usaha pertama untuk memerangi Republik Prancis dimulai pada tahun 1792 ketika Austria, kerajaan Sardinia, kerajaan Napoli, Prusia, Spanyol dan kerajaan Britania Raya membentuk koalisi pertama (tercatat ada tujuh koalisi selama peperangan melawan Prancis).
        Penyerbuan penjara Bastille, tanda dimulainya revolusi Prancis yang berdarah-darah

Dengan ditetapkan Undang-Undang Prancis yang baru, termasuk wajib militer secara serentak (levee en masse), pembaharuan sistem militer dan perang secara total, memberi kontribusi yang nyata bagi kemenangan Prancis atas koalisi pertama. Perang berakhir ketika Austria dipaksa oleh Napoleon menerima syarat-syarat dalam perjanjian Campo Formio. Kerajaan Britania Raya menjadi satu-satunya kerajaan yang tersisa dari koalisi pertama yang anti-Prancis sampai dengan tahun 1797.
Di tahun 1798, Napoleon memimpin penyerbuan Prancis ke Mesir. Langkah ini ternyata merupakan malapetaka. Di darat, umumnya pasukan Napoleon berhasil, tetapi Angkatan Laut Inggris di bawah pimpinan Lord Nelson dengan mantap mengobrak-abrik armada Prancis. Di tahun 1799 Napoleon meninggalkan pasukannya di Mesir dan pulang ke Prancis.

    Mendapat penolakan keras dari rakyat Mesir, Napoleon mulai menggunakan
               retorika Islam sebagai bagian dari strateginya memerintah rakyat Mesir

Di tahun 1802, di Amiens, Napoleon menandatangani perjanjian damai dengan Inggris. Ini memberi angin lega kepada Prancis yang dalam tempo sepuluh tahun terus-menerus berada dalam suasana perang. Tetapi, di tahun berikutnya perjanjian damai itu putus dan peperangan lama dengan Inggris dan sekutunya pun dimulai lagi.
Meskipun pasukan napoleon berulang kali memenangkan pertempuran di daratan, Inggris tidak bisa dikalahkan kalau saja armada lautnya tak terlumpuhkan. Malang bagi Napoleon, dalam pertempuran yang musykil di Trafalgar pada tahun 1805, armada laut Inggris merebut kemenangan besar. Karena itu, pengawasan dan keampuhan Inggris di lautan tidaklah perlu diragukan lagi. Meskipun kemenangan besar Napoleon (di Austerlitz melawan Austria dan Rusia) terjadi enam minggu sesudah Trafalgar, hal ini sama sekali tidak bisa menghapus kepahitan kekalahan di sektor armada laut.
            Setelah Napoleon memegang kekuasaan Prancis, ia membangun kembali
           angkatan perangnya dan meluaskan kekuasaannya hingga ke seluruh Benua Eropa

Di tahun 1808 Napoleon berbuat kesalahan lagi dengan melibatkan Prancis ke dalam peperangan yang panjang dan tak menentu ujung pangkalnya di Semenanjung Iberia, tempat tentara Prancis tertancap tak bergerak selama bertahun-tahun.Tetapi, kekeliruan terbesar Napoleon adalah serangannya terhadap Rusia. Di tahun 1807, Napoleon bertemu muka dengan Czar dan dalam perjanjian Tilsit mereka bersepakat menggalang persahabatan abadi. Tetapi, kesepakatan dan persekutuan itu lambat laun rusak. Di tahun 1812 bulan Juni, napoleon memimpin tentara raksasa menginjak-injak bumi Rusia.
Hasil dari perbuatan ini sudah lama diketahui. Tentara Rusia umumnya menghindar dari pertempuran langsung berhadapan dengan tentara Napoleon, karena itu Napoleon dapat maju dengan cepat. Di bulan September, napoleon menduduki Moskow. Tetapi, orang Rusia membumihanguskan kota itu dan sebagian besar rata dengan tanah. Sesudah menunggu lima minggu di Moskow (dengan harapan sia-sia Rusia akan menawarkan perdamaian). Napoleon akhirnya memutuskan mundur, tetapi keputusan ini sudah terlambat.
                                      Peta kekuasaan Napoleon di Benua Eropa

Gabungan antara pukulan tentara Rusia dengan musim dingin yang kejam, tak memadainya suplai pasukan Prancis mengakibatkan gerakan mundur itu menjadi gerakan mundur yang morat-marit. Kurang dari 10% tentara raksasa Prancis bisa keluar dari bumi Rusia dalam keadaan hidup. Negara-negara Eropa lain seperti Austria dan Prusia, sadar benar mereka punya kesempatan baik menghajar Prancis. Mereka menggabungkan semua kekuatan menghadapi Napoleon dan pada saat pertempuran di Leipzig bulan Oktober 1813, Napoleon kembali mendapat pukulan pahit. Tahun berikutnya dia berhenti dan dibuang ke Pulau Ilba, sebuah pulau kecil di lepas pantai Italia.
                                         Pasukan Artileri Napoleon Bonaparte

Pada tahun 1815, dia melarikan diri dari Pulau Elba, kembali ke Prancis disambut baik dan kembali berkuasa. Kekuatan-kekuatan Eropa segera memklumkan perang dan 100 hari setelah ia kembali menduduki tahta kekuasaan. Napoleon mengalami kekalahan yang mematikan di Waterloo. Namun demikian, kekaisaran Prancis sebenarnya sudah mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1810 dengan wilayah kekuasaan yang begitu luas. Wilayah-wilayah di bawah kekaisaran Prancis adalah sebagai berikut :
1.       Kerajaan Spanyol (dibawah pimpinan Joseph Bonaparte, saudara laki-laki Napoleon)
2.       Kerajaan Westphalia (Jerome Bonaparte, saudara laki-laki Napoleon)
3.       Kerajaan napoli (Joachim Murat, suami dari Caroline, saudara perempuan Napoleon)
4.       Kerajaan Lucca dan Piombino (saudara perempuan napoleon, Elisa Bonaparte dan suaminya Felice Bacciocchi) dan lainnya bekas musuh Napoleon sebelumnya, Prusia dan Austria.
Pertempuran Waterloo
                                         Battle of Waterloo, pertempuran terakhir napoleon

Pertempuran Waterloo terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 dan merupakan pertempuran terakhir Napoleon. Kekalahan dalam perang ini menjadi penutup sejarahnya sebagai kaisar Prancis. Pertempuran ini juga dicacat dalam sejarah sebagai penutup dari 100 hari sejak larinya Napoleon dari Pulau Elba. Setelah kekalahan ini Napoleon menyerah total, sehingga Dinasti Bourbon kembali berkuasa di Prancis. Sementara itu wilayah kekaisaran Spanyol satu persatu daerah jajahannya mulai lepas akibat invasi Prancis yang mengakibatkan lemahnya Spanyol sehingga memicu timbul revolusi Amerika Latin.

Sesudah Waterloo, Napoleon dipenjara oleh orang Inggris di St. Helena, sebuah pulau kecil selatan Samudera Atlantik. Di sinilah dia menghembuskan nafasnya yang terakhir tahun 1821 akibat serangan kanker.

Pengaruh Perang Napoleon

Perang ini membuat perubahan besar pada sistem militer di Eropa terutama artileri dan organisasi militer, dimana pada masa inilah pertama kalinya diadakan wajib militer secara resmi sehingga jumlah tentara berlipat ganda. Inggris akhirnya muncul sebagai negara super power di dunia dan tidak dapat dibantah lagi bahwa Angkatan Laut Inggris menjadi yang terkuat di Dunia. Demikian juga mereka menjadi negara maju dibidang ekonomi dan industri.
Hampir semua negara Eropa, cita-cita dari Revolusi Prancis (seperti demokrasi, hak dan persamaan dalam bidang hukum, dan lain-lain) mulai diadopsi. Hal ini mengakibatkan sulitnya para raja di Eropa mengembalikan hukum lama mereka dan terpaksa tetap memegang hukum-hukum yang diterapkan oleh Napoleon. Bahkan hingga hari ini beberapa dari hukum tersebut masih dipakai, misalnya di banyak negara Eropa, hukum sipilnya jelas-jelas mengadopsi kode Napoleon.
Paham nasionalisme yang relatif baru saat itu dengan cepat berkembang di Eropa dan nantinya banyak memengaruhi jalannya sejarah di sana. Mulai dari berdirinya negara baru atau berakhirnya suatu negara. Peta politik di Eropa berubah drastis setelah era napoleon, tidak lagi berbasis aristrokat atau monarki mutlak tetapi berdasarkan kerakyatan. Era Napoleon telah menyebarkan benih bagi berdirinya negara Jerman dan Italia dengan bergabungnya negara-negara bagian kecil dan juga kerajaan.

Ide lain yang diadopsi dari napoleon (walaupun dia sendiri gagal mewujudkannya) adalah harapannya untuk mewujudkan Eropa yang bersatu. Ide ini digulirkan lagi setelah berakhirnya Perang Dunia II, dimana saat ini sudah diwujudkan dengan adanya mata uang tungga Uni Eropa, Euro.
Napoleon unggul dalam perang darat, tapi babak belur di perang laut melawan Inggris Raya

0 Comments: