KONFERENSI ASIA AFRIKA
KONFERENSI
ASIA AFRIKA
Para pemimpin
negara di kawasan Asia – Afrika merasa masih adanya kendala dalam meningkatkan
persatuan dan kesatuan di antara negara-negara yang baru merdeka. Negara –
negara yang baru merdeka kemungkinan besar akan menjadi sasaran politik negara
adikuasa (uni Sovyet dan Amerika Serikat ). Untuk itu para pemimpin negara Asia
dan Afrika yang sudah merdeka, berusaha untuk menjadi pelopor dalam menengahi
pertentangan – pertentangan internasional antara Blok Barat dengan Blok Timur.
A.
Latar Belakang Diadakannya Konferensi Asia
Afrika
Perjuangan mencapai kemerdekaan bangsa-bangsa
Asia-Afrika terus berlangsung. Untuk mendukung perjuangan bangsa-bangsa
Asia-afrika dalam mencapai kemerdekaannya, negara-negara di Asia dan Afrika
yang sudah merdeka bermaksud mengadakan konferensi guna meningkatkan kerjasama
da solidaritas Asia-Afrika. Para pemimpin Asia dan Afrika menyadari bahwa sisa
imperialisme dan kolonialisme hanya dapat dihapuskan dengan persatuan dan
kerjasama negara-negara di benua Asia dan Afrika. Konferensi Asia- Afrika
diselenggarakan atas dasar bahwa negara-negara di Asia dan Afrika mempunyai
sejarah yang sama, yaitu sebagai bangsa yang pernah mengalami penjajahan.
Persamaan sejarah yang dialami oleh bangsa-bangsa di
Asia dan Afrika menyadarkan para pemimpin bangsa tentang pentingnya persatuan
dan kesatuan pendapat untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh
bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Disamping itu, timbul pula kesadaran bahwa
bangsa-bangsa Asia-Afrika mengalami nasib yang sama.
Adapun dasar pertimbangan dan latar belakang
dilaksanakannya konferensi Asia- Afrika adalah sebagai berikut :
a.
Benua Asia dan Afrika terletak dalam lingkungan
geografis yang sama
b.
Bangsa-bangsa di benua Asia dan Afrika mempunyai
agama dan persamaan sejarah
c.
Sebagian besar bangsa-bangsa di Asia dan Afrika
mengalami nasib yang sama, yaitu sebagai korban imperialisme dan kolonialisme
d.
Setelah mencapai kemerdekaan, bangsa-bangsa di
Asia dan Afrika menghadapi masalah yang sama yaitu, pembangunan, ekonomi,
sosial, pendidikan dan kebudayaan. Masalah-masalh tersebut harus dihadapi
secara bersama-sama oleh bangsa di Asia dan Afrika
B.
Persiapan Menjelang Konferensi Asia – Afrika
Gagasan untuk mempersatukan pandangan bangsa-bangsa
Asia-Afrika telah dimulai sejak tahun 1927 yang diusahakan oleh tokoh-tokoh
pergerakan dari kalangan mahasiswa Asia-Afrika di Eropa. Para pejuang
pergerakan kemerdekaan dalam tanggal 15 Januari 1927 mengdakan “Kongres Liga
International Anti Penindasan dan Penjajahan” di Vrussel (Belgia). Kongres
tersebut dihadiri oleh para pemimpin pergerakan dari Asia dan Afrika dan
berusaha untuk mengadakan kerjasama dalam perjuangan menentang penjajahan da
penindasan. Dalam kongres itu hadir pula wakil-wakil mahasiswa Indonnesia yang
sedang belajar di Negeri Belanda, antara lain Moh. Hatta, Ali Sastroamidjojo
dan Nazir St. Pamuncak.
Setelah Perang Dunia II berakhir dan beberapa negaaraa
telah mencapai kemerdekaannya, pentingnya kesatuan pandangan bangsa Asia dan
Afrika terasa semakin penting. Itulah sebabnya Konferensi Asia-Afrika harus
segera dilaksanakan, untuk melaksanakan konferensi, terlebih dahulu diadakan
konferensi pendahuluan
a.
Konferensi Colombo (28 April 1954 – 2 Mei 1954 )
b.
Konferensi Bogor (28 Desember 1954)
Gedung Merdeka, tempat Diselenggarakannya KAA I
(sekarang terletak di jalan Asia Afrika)
C.
Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika I
Konferensi Asia-Afrika I diselenggarakan sesuai dengan
rencana. Konferensi diadakan di Bandung tanggal 18 April – 24 April 1955
a.
Peserta Konferensi
Konferensi Asia-Afrika I yang diselenggarakan di
bandung, dihadiri oleh utusan dari 29 negara dari 30 negara yang diundang,
yaitu :
1.
Afganistan
2.
Birma
3.
Ethiopia
4.
Filipina
5.
Ghana
6.
India
7.
Indonesia (Tuan Rumah)
8.
Irak
9.
Iran
10.
Jepang
11.
Kamboja
12.
Laos
13.
Libanon
14.
Liberia
15.
Lybia
16.
Mesir
17.
Muang Thai
18.
Nepal
19.
Pakistan
20.
RRC
21.
Saudi Arabia
22.
Siria
23.
Sri Langka
24.
Sudan
25.
Turki
26.
Vietnam Selatan
27.
Vietnam Utara
28.
Yaman
29.
Yordania
Penaikan Bendera Negara-negara Peserta KAA
b.
Hasil – hasil Konferensi Asia- Afrika I
1.
Bidang Ekonomi
ü
Mengusahakan kemajuan ekonomi
ü
Saling membeti bantuan teknik
ü
Memajukan perdagangan
2.
Bidang Kebudayaan
ü
Memajukan kerjasama kebudayaan sebagai jalan
terpenting untuk mendapatkan pengertian antara bangsa-bangsa Asia-Afrika
ü
Memajukan pendidikan dan pengajaran dengan
pertukaran pelatih, guru dan pelajar
3.
Hak – hak Asasi Manusia
ü
Menjunjung tinggi hak Asasi manusia seperti
tercantum dalam Universal Declaration of Human Right
ü
Menentang adanya diskriminasi dengan segala
bentuk dan manifestasinya
4.
Masalah Bangsa – bangsa yang Belum Merdeka
ü
Menentang adanya penjajahan dalam bentuk apapun
ü
Menuntut kemerdekaan bagi Aljazair dan Maroko
5.
Masalah Perdamaian Dunia
ü
Mengusulkan supaya negara-negara yang telah
memenuhi ketentuan Piagam PBB diterima menjadi anggota PBB
ü
Mengusulkan supaya pembuatan, percobaan dan
penggunaan senjata nuklir dilarang
ü
Mengusulkan agar dengan segera diadakan
pengurangan dan pembatasan persenjataan
ü
Mengusulkan agar diadakan kerjasama semua negara
diseluruh dunia atas dasar penghormatan terhadap hak asasi manusia.
6.
Masalah – masalah lain
ü
Mengakui hak-hak Arab di palestina dan menuntut
agar soal Palestina diselesaikan secara damai
ü
Menuntut kembalinya wilayah Irian barat kepada
Indonesia
ü
Menyokong kedudukan yaman dalam persoalan Aden
Suasana Pembukaan Konferensi Asia - Afrika I
D.
Pengaruh Konferensi Asia- Afrika I
Konfernsi Asia-Afrika I ditutup secara resmi tanggal
24 April 1955. Para utusan kembali ke negaranya masing-masing dengan membawa
hasil-hasil konferensi yang telah disepakati bersama. Konferensi Asia- Afrika I
merupakan kekuatan dunia baru yang terwujud dari solidaritas bangsa-bangsa di
benua Asia dan dan benua Afrika. Tingginya solidaritas Asia-Afrika membawa
pengaruh besar bagi kehidupan dunia internasional, karena bangsa-bangsa di Asia
dan Afrika meliputi lebih dari setengah penduduk dunia.
Pengaruh nyata dari hasil-hasil konferensi Asia-Afrika
I diantaranya :
a. Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika sekarang tidak
lagi menjadi objek politik negara-negara Eropa, karena bangsa di Asia dan Afrika telah mencapai kemerdekaannya
b. Konferensi Asia-Afrika I yang melahirkan “
Bandung Spirit” telah memberikan sumbangan nyata terhadap perdamaian dan
ketertiban dunia
c. Bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika, Konferensi
Asia-Afrika I memberikan semangat dan menghembuskan angin baru terhadap
perjuangan mencapai kemerdekaan.
0 Comments: