PERANG KOREA
Tentara Merah Korea Utara menerobos garis paralel 38 derajat LU,
membuat Amerika melakukan perang di semenanjung Korea
membuat Amerika melakukan perang di semenanjung Korea
Perang Korea adalah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang berlangsung mulai tanggal 25 juni 1950 samapai 27 Juli 1953. Perang ini juga disebut “perang yang dimandatkan” (Poxy war) antara Amerika Serikat dan Sekutu PBB-nya dengan Komunis Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet (juga anggota PBB). Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea Selatan termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Britania raya, meskipun anyak negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB.
Perang ini dapat dikatakan sebagai perang saudara, meskipun banyak pihak
yang terlibat secara tidak langsung di dalamnya. Korea Utara yang berbasis
komunis, berusaha untuk menyatukan semenanjung Korea kedalam satu pemerintahan
tunggal yang telah terpisah semenjak tahun 1948. Korea Utara didukung oleh Uni
Soviet, sementara Korea Selatan didukung oleh AS dan Sekutunya (Kanada,
Australia dan Britania raya), meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara
dibawah bendera PBB.
Sekutu Korea Utara termasuk Republik Rakyat Cina, yang menyediakan
kekuatan militir dan Uni Soviet yang menyediakan penasihat perang dan pilot
pesawat serta persejataan untuk pasukan China dan Korea Utara. Di Amerika
Serikat konflik ini diistilahkan sebagai aksi polisi (konflik Korea) dibawah
bendera PBB dari pada sebuah perang, dikarenakan untuk menghilangkan keperluan
kongres mengumumkan perang.
Penerjunan besar-besaran tentara Amerika di Semenanjung Korea
Sebab-Sebab
Setelah berakhirnya perang Dunia II, pada tanggal 12 Agustus 1945,
tentara Uni Soviet menyerbu Korea dari Utara dan memusnakan sisa-sisa kekuatan
tentara Jepang. Sementara itu, pada bulan September 1945 AS mendaratkan
pasukannya di Korea bagian selatan. Dengan demikian di Korea terdapat dua
daerah pendudukan, yaitu Korea Utara oleh Uni Soviet dan Korea Selatan berada
di bawah pengaruh Amerika Serikat dengan garis lintang 38 derajat sebagai garis
pemisah.
Karena usaha mempersatukan Korea tidak tercapai, maka Korea Selatan
membentuk negara Republik Korea dengan Ibu Kotanya Seoul dan Syangman Rhee sebagai
Presiden. Dipihak lain, Korea Utara mendirikan Republik Demokrasi Rakyat Korea
dengan ibukota Pyongyang dibawah pimpinan Perdana Menteri Kim II Sung.
Jadilah daerah utara yang lebih dekat ke RRC berpaham komunis dan
Selatan mendapat dukungan AS. Kepentingan AS tentu penguasaan Semenanjung Korea
dalam menghadapi Perang Dingin melawan USSR dan RRC, di kemudian hari.
Masing-masing kepala “boneka” baik di utara (Kim II Sung) maupun selatan
(Syangman Rhee) berusaha mempersatukan Semenanjung Korea menurut garis politik
masing-masing.
Kim memutuskan untuk memulai penyerangan ke selatan dan pada pertengahan
1950 Stalin menyetujuinya. Pada Juni 1950, 135.000 prajurit Korut menyerbu
melintas perbatasan (38th parallel). Mereka meligitimasi serangan dengan
menyatakan bahwa tentara Korea Selatan telah lebih dulu melanggar perbatasan.
Perang pun dimulai.
Seoul jatuh ke tangan Korea Utara pada akhir Juni 1950. Presiden Truman
kemudian memerintahkan Mc Arthur yang mengepalai US Army di Jepang untuk
membantu Korea, Truman terbang ke PBB meminta dukungan. Pada 27 Juni beberapa
negara barat siap bertandang ke Korea, perang I antara AS vs Korea Utara
dimulai 5 Juli.
Mc Arthur mengadakan Operasi Incheon untuk menusuk pasukan Korea Utara
dari belakang (September 1950). Pyongyang jatuh ke tangan sekutu (Oktober
1950), RRC ikut memasuki medan pertempuran atas perintah PM Zhou Enlai dengan
270.000 tentara pada 25 Oktober. Tentara AS mundur pada akhir November 1950 dan
Seoul kembali jatuh ke tangan Korea Utara pada Januari 1951.
operasi sapu bersih marinir pertama Divisi Infantri
menahan tentara PVA di front tengah, Hoengsong Korea 2 Maret 1951
menahan tentara PVA di front tengah, Hoengsong Korea 2 Maret 1951
Gambar para tawanan Korea Utara yang berhasil ditangkap marinir Amerika.
Truman memecat Mc Arthur dari posisi komandan tentara AS (April 1951) karena
beberapa faktor lain karena keinginannya untuk membom atom RRC dan diadakannya
negosiasi damai di Kaesong, Korea Selatan (Juli 1951). Selain itu Presiden baru
AS Eisenhower mencoba menghentikan konflik dan datang ke Korea pada November
1952. Selanjutnya dibangun DMZ (Demilitarized Zone) pada Juli 1953, hingga hari
ini penyelesaian damai belom memperoleh kejelasan secara final.
Tentara Merah Tiongkok
Perang ini berakhir pada 27 Juli 1953 saat Amerika Serikat, republik
Rakyat Cina dan Korea Utara menandatangani persetujuan gencatan senjata.
Presiden Korea Selataan, Seungman Rhee, menolak menandatanganinya namun
berjanji menghormati kesepakatan gencatan senjata tersebut. Namun demikian,
ketegangan di semenanjung Korea masih terus membekas. Kerugian besar diderita
kedua bbelah pihak ketika perang dihentikan pada 27 Juli 1953. AS kehilangan
36.914 tentaranya, sementara Korea Selatan 415.005. Korea Utara, menurut
Departemen Pertahanan AS, kehilangan 2 juta serdadunya. Ini adalah jumlah yang
sangat besar untuk perang tiga tahun
0 Comments: