League of Arab States (Liga Arab)
A. Latar
Belakang Dibentuknya Liga Arab
Pada
jaman dahulu wilayah Timur Tengah berada di tengah kekuasaan Kerajaan Turki
Osmaniah dan sejak permulaan abad ke-19, kekuasaan Turki mulai memudar dan
diganti oleh berkuasanya Inggris dan Perancis. Ketika terjadi perjuangan
melepaskan kekuasaan dari Turki, daerah-daerah di Timur Tengah mendapat
dukungan dari Inggris dan Perancis. Timur Tengah memang penting artinya bagi
kedua bangsa Eropa tersebut karena Timur Tengah merupakan jembatan yang
menghubungkan tiga benua, yaitu benua Asia, Afrika dan Eropa.
Ketika
Perang Dunia I berlangsung, Inggris berusaha untuk menarik daerah-daerah ini ke
pihak Sekutu. Inggris menjanjikan akan membantu terbentuknya kerajaan Islam di
Timur Tengah di bawah pimpinan orang Arab sendiri. Akan tetapi sampai Perang
Dunia I berakhir, janji Inggris tersebut tidak pernah diwujudkan, dan wilayah
Timur Tengah terpecah-pecah menjadi daerah kekuasaan Inggris dan Perancis.
Setelah
Perang Dunia I berakhir, orang-orang Yahudi yang sejak dulu mengembara, kembali
ke daerah Timur Tengah dan menuntut tanah air mereka. Pertentangan antara
orang-orang Arab dengan Yahudi berkembang menjadi bentrokan-bentrokan
bersenjata yang mengancam perdamaian di kawasan Timur Tengah. Sejak terjadinya
bentrokan bangsa Yahudi dengan bangsa-bangsa Arab Palestina, gerakan Zionisme yang dibentuk tahun 1895 makin
mengaktifkan usahanya untuk mempersatukan seluruh bangsa Yahudi di seluruh
dunia, menuntut Palestina sebagai tanah air bangsa Yahudi, mendirikan kembali
negara Yahudi di Palestina dan mempercepat proses kembalinya orang-orang Yahudi
ke Palestina.
Bangsa
Yahudi semakin banyak yang memasuki kembali daerah Arab-palestina setelah
Hitler menekan dan mengancam mereka. Gerakan
Anti-Semitis yang dijalankan Hitler menyebabkan berduyun-duyunnya
orang-orang Yahudi ke Palestina dan menuntutnya sebagai tanah air mereka yang
mereka tinggalkan dulu ketika mereka diusir oleh bangsa Romawi (tahun 70M).
Untuk menghadapi gerakan masuknya orang-orang yahudi ke Palestina, bangsa Arab
membentuk Arab High Committee tahun
1936. Menghadapi tindakan bangsa Arab ini maka Inggris membentuk Peel Commission dalam tahun 1937 yang
mengusulkan agar wilayah Palestina dibagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) daerah
sepanjang pantai Palestina dari batas utara sampai Jaffa untuk diberikan kepada
bangsa Yahudi, (2) daerah Yerusalem-Bettlehem-Jaffa dan jalan kereta api
Jaffa-yerussalem adalah daerah mandat Inggris, (3) daerah Palestina lain untuk
negara Arab.
Tentu
saja usul Peel Commission ini diterima oleh bangsa yahudi, tetapi ditolak oleh
bangsa Arab yang tidak menghendaki kembalinya orang Yahudi ke palestina. Usul
yang dikemukakan oleh Inggris melalui peel Commission ini sangat menguntungkan
pihak yahudi (ini berarti Inggris mengakui adanya negara Yahudi) tetapi sangat
merugikan bangsa Arab. Untuk itulah bangsa Arab dalam tahun 1937 mengadakan
Kongres Pan Arab, dan berhasil mengambil kata sepakat sebagai berikut :
ü
Bangsa Arab menolak usul Peel Commission
ü
Bangsa Arab menuntut agar mandat Inggris atas
palestina dihapuskan
ü
Bangsa Arab menuntut berdirinya negara Palestina
Merdeka
ü
Bangsa Arab menentang imigrasi bangsa Yahudi ke
Palestina
Kongres
Pan Arab ini merupakan pelopor berdirinya League
of Arab States (Liga Arab) yang didirikan di Bludan pada Bulan Maret 1945
B. Pendiri
, Tujuan dan landasan Kerjasama Dalam Liga Arab
Dalam pembahasan
diatas dapat kita simpulkan bahwa berdirinya Liga Arab bertujuan untuk
membendung dan menentang pembentukan negara Yahudi.
a.
Pendiri Liga Arab
Liga Arab didirikan pada bulan
Maret 1945 di Bludan, oleh Mesir, Syria, Saudi Arabia, Irak, Yordania, Yaman
dan Lebanon. Negara-negara ini dapat dipandang sebagai anggota Liga Arab yang
pertama, karena dikemudian hari keanggotannya diperluas lagi dengan
masuknya Lebya, Sudan, Maroko, Tunisia,
Kuwait dan Aljazair. Dengan masuknya anggota baru ini maka kekuatan Liga Arab
ditinjau dari segi anggotanya merupakan salah satu organisasi kerjasama
regional yang cukup tangguh.
b.
Tujuan Dibentuknya Liga Arab
Liga Arab merupakan suatu
organisasi kerjasama regional sehingga kepentingan regional lebih dipentingkan,
walau kepentingan internasional juga tidak dilupakan. Oleh karenanya tujuan
pertama dibentuknya Liga Arab adalah untuk menjamin kemerdekaan
anggota-anggotanya.
Adapun dibentuknya Liga Arab
bertujuan untuk :
Untuk mencapai tujuan tersebut Liga
Arab menegaskan bahwa landasan kerjasama Liga Arab adalah agama dan menetapkan
Yahudi sebagai lawan bersama bangsa Arab. Di samping itu, kerjasama dalam liga
juga didasarkan pada kenyataan bahwa wilayah Arab merupakan suatu kawasan yang
disebut Timur Tengah.
Sebenarnya Liga Arab telah memiliki
tiga faktor pemersatu yaitu agama, musuh bersama dan kesatuan wilayah, tetapi
Liga Arab tidak berdaya menghadapai bangsa Yahudi yang telah membentuk negara
Israel. Adanya perbedaan bentuk pemerintahan (Saudi Arabia, Yordania dan Maroko
adalah kerajaan, sedangan Irak, Mesir dan lain-lain sudah menjadi republik) dan
adanya perbedaan kiblat (Blok Barat dan Blok Timur), menyebabkan Liga Arab
selalu diguncang perpecahan.
Sebagai contoh, Mesir misalnya.
Mesir pernah dikucilkan setelah menandatangani Persetujuan Camp David (1979)
yang diprakarsai oleh Presiden AS Jimmy Carter. Perundingan tersebut
menghasilkan Persetujuan Camp David yang ditandatangani oleh Presiden Anwar
Sadat (Mesir), Menachen Begin (PM Israel) dan Jimmy Carter (AS).
Tindakan Mesir mengadakan
perundingan dengan Israel (bangsa yahudi) ini dipandang oleh Liga Arab sebagai
suatu pengkhianatan, karena Israel (Yahudi) merupakan musuh bersama Liga Arab
Anwar Sadat, Jimmy carter dan Menachen Begin
0 Comments: