PERANG DUNIA I 1914-1918
A. Latar Belakang
Perang Dunia I berlangsung selama
4 tahun, yakni dari tahun 1914-1918. Perang berkobar di Eropa dan hampir semua
negara Eropa terlibat di dalamnya. Penyebab langsung (casus belli) Perang Dunia
I adalah pembunuhan terhadap Frans
Ferdinand, ahli waris takhta kekaisaran Austria-Hongaria. Ia ditembak oleh
seorang mahasiswa Serbia ketika menyaksikan latihan perang pasukan
Austria-Hongaria di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914. Serbia menganggap
latihan perang itu sebagai persiapan untuk menyerang mereka. Pada waktu itu
Serbia sedang bermusuhan dengan Austria-Hongaria. Serbia berusaha mempersatukan
semua orang Slavia dalam negara Serbia Raya. Usaha itu dihalang-halangi oleh
Austria-Hongaria.
Penangkapan Gavrillo princip setelah menembak mati Frans Ferdinand
Penyebab tidak langsung Perang
Dunia I ialah terbentuknya persekutuan-persekutuan militer, persaingan ekonomi
dan pertumbuhan nasionalisme. Persekutuan militer terbentuk karena negara yang
satu merasa terancam oleh negara lain. Jerman merasa terancam oleh Prancis
sebab Prancis ingin membalas kekalahan yang dideritanya dalam perang melawan
Jerman pada tahun 1870-1871. Oleh karena itu, Jerman memperkuat angkatan
perangnya, termasuk angkatan laut. Inggris merasa tersaingi sebab selama ini
Inggris merupakan kekuatan laut utama di dunia. Pada tahun 1882, Jerman, Austri
dan Italia membentuk persekutuan militer yang disebut triple Alliance. Prancis, Inggris dan Rusia menandinginya dengan
membentuk Triple Entente pada tahun
1907. Akibatnya, bangsa-bangsa Eropa terbagi atas dua blok.
Eropa ketika Perang Dunia I
Kemajuan industri menimbulkan
persaingan ekonomi. Negara-negara industri berlomba-lomba menguasai daerah di
luar Eropa sebagai tempat untuk menjual produksi mereka dan untuk memperoleh
bahan baku. Jerman, Inggris, Prancis dan Italia bersaing untuk menguasai
Afrika.
Pertumbuhan nasionalisme
menyebabkan pula terjadinya ketegangan antar bangsa. Di daerah balkan lahir
gerakan nasional di antara bangsa-bangsa Slavia. Mereka berjuang untuk
membebaskan diri dari penjajahan Turki. Salah satu bangsa Slavia itu ialah
Serbia. Perjuangan bangsa-bangsa Slavia didukung oleh Rusia. Jerman dan Austria
tidak senang melihat Rusia menanamkan pengaruhnya di Balkan. Akibatnya,
hubungan Rusia dengan Jerman dan Austria pun memburuk.
B.
Jalannya Perang
Akibat terbunuhnya Frans Ferdinand, hubungan
Austria-Hongaria dengan Serbia menjadi tegang. Pada tanggal 28 Juli 1914
Austria-Hongaria mengumumkan perang terhadap Serbia. Rusia yang merupakan
sahabat Serbia, segera mengerahkan angkatan perangnya. Tindakan Rusia dibalas
Jerman dengan mengumumkan perang terhadap Rusia dan Prancis. Inggris pun
membalas dengan mengumumkan perang terhadap Jerman. Dengan demikian, dimulailah
Perang Dunia I.
Pasukan Serbia memukul mundur tentara Austria-Hungaria
Negara-negara Eropa terbagi atas
dua kelompok, yakni Blok Sentral
(Axis) dan Blok Serikat (Allied).
Inti kekuatan Blok Sentral ialah anggota Triple
Alliance, sedangkan anggota Triple
Entente merupakan inti Blok Serikat. Negara-negara yang tidak menjadi
anggota persekutuan militer, memihak salah satu blok atau bersikap netral. Pada
umumnya, negara-negara tersebut memihak Blok Serikat (Sekutu). Italia yang
merupakan anggota Triple Alliance,
ternyata memihak Blok Serikat (Sekutu).
Sasaran utama Jerman adalah
menduduki Prancis. Serangan dilancarkan melalui Belgia. Pasukan Jerman berhasil
mendekati Paris, tetapi gagal merebut kota tersebut. Sesudah itu, pasukan
Jerman dan prancis membangun pertahanan parit yang panjangnya puluhan
kilometer. Selama beberapa tahun tidak terjadi pertempuran besar.
Pada waktu Jerman menyerang
Prancis, pasukan Rusia menyerbu Prusia Timur, tetapi berakhir dengan kekalahan.
Akan tetapi mereka memperoleh kemenangan dalam pertempuran melawan pasukan
Austria-Hongaria. Jerman segera mengirimkan pasukan untuk membantu
Austria-Hongaria. Pada bulan September 1916, pasukan Rusia hancur. Akibat
kekalahan itu, moral pasukan dan rakyat Rusia merosot. Di Rusia terjadi
revolusi yang mengakhiri Kekaisaran Rusia yang kemudian diganti oleh pemerintah
komunis. Pada bulan Desember 1917, Rusia berdamai dengan Jerman.
Di daerah Balkan berkobar
pertempuran antara Serbia dan Bulgaria yang dibantu oleh Jerman. Serbia
mengalami kekalahan. Pasukan Italia pun dikalahkan oleh pasukan Austria. Di
wilayah Turki pun terjadi pertempuran. Turki yang memihak Blok Sentral menutup
Selat dardanella dan Bosphorus sehingga kapal-kapal Sekutu tidak dapat berlayar
ke laut Hitam untuk membantu Rusia. Angkatan laut Inggris dan Prancis mencoba
menerobos Selat Dardanella, tetapi gagal. Pada bulan Mei 1915 pasukan Serikat
mendarat di Gallipoli. Pasukan ini pun dihancurka oleh pasukan Turki.
Pasukan Sekutu sedang bersiap menghadapi pasukan Jerman pada pertempuran Artois
Dalam Perang Dunia I ini, Jerman
melancarkan perang kapal selam tidak terbatas. Artinya, kapal-kaapal selam itu
tidak hanya menorpedo kapal-kapal perang, tetapi juga kapal-kapal dagang dan
kapal-kapal penumpang, seperti kapal dagang Amerika Serikat. Pada bulan Mei
1915 kapal penumpang Lusitania tenggelam karena tertembak torpedo. Dalam kapal
itu terdapat warga negara Amerika Serikat. Oleh karena itu, pemerintah Amerika
Serikat menyampaikan protes sehingga Jerman menghentikan perang kapal selam
tidak terbatas. Akan tetapi, pada permualaan tahun 1917, tindaka itu mereka
ulangi. Akibatnya, Amerika Serikat turut berperang di pihak Sekutu. Pasukan
Amerika Serikat dikirim ke Eropa.
C.
Akihir Perang
Karena Rusia menghantikan perang,
Jerman dapat mengerahkan kekuatan yang besar untuk menghadapi Prancis. Pada
bulan mei 1918 mereka sudah berada pada jarak 80 kilometer dari Paris. Serangan
Jerman ke Paris digagalkan oleh pasukan Amerika Serikat yang membantu pasukan
Prancis.
Sementara itu, Bulgaria, Turki dan
Austria menyerah kepada Sekutu. Akibatnya, Jerman kehilangan kawan. Semangat
tempur pasukan Jerman runtuh. Di dalam negeri timbul perlawanan terhadap
pemerintah. Di Munchen terjadi huru-hara yang digerakkan oleh orang-orang
komunis. Kaisar Jerman, Wilhelm II,
melarikan diri ke negeri belanda. Di Jerman terbentuk pemerintahan republik.
Pada tanggal 11 November 1918 Jerman menandatangani persetujuan gencatan
senjata dengan Sekutu. Dengan demikian, berakhirlah Perang Dunia I
Sesduah gencatan senjata
diumumkan, tokoh-tokoh Sekutu berunding di Paris untuk menyusun syarat-syarat
perjanjian yang akan disodorkan kepada Jerman. Empat tokoh yang memegang
peranan penting adalah Woodrow Wilson
(AS), Lioyd George (Inggris), George Clemenceau ( Prancis) dan Orlando (Italia). Perundingan itu
melahirkan Perjanjian Versailles.
Tidak satu pun wakil Blok Sentral diundang menghadiri perundingan itu.
Perwakilan Jerman diminta datang hanya untuk menandatangani saja.
Perjanjian Versailles ditandatangani pada tanggal 28 Juni 1919,
tepat lima tahun setelah frans Ferdinand terbunuh. Isi perjanjian itu, antara
lain adalah sebagai berikut :
1.
Jerman harus membayar ganti rugi sebanyak 132
miliar mark
2.
Angkatan perang jerman diperkecil, tidak boleh
lebih dari seratus ribu orang
3.
Jerman tidak boleh memiliki daerah jajahan
4.
Kapal-kapal perang jerman diserahkan kepada
Inggris.
5.
Daerah Elsace-Lorraine dan daerah Saar yang kaya
batu bara diserahkan kepada Prancis
6.
Wilayah Jerman di sebelah barat Rhein diduduki
oleh Serikat
7.
Kota Danzig dan sekitarnya ditempatkan di bawah
pengawasan Liga Bangsa-Bangsa.
Dengan anggota Blok Sentral
lainnya, Sekutu mengadakan perjanjian-perjanjian terpisah, antara lain dengan
Turki. Negara ini diharuskan menyerahkan sebagian besar wilayahnya di Eropa
kepada Yunani, sedangkan wilayahnya di Timur Tengah dijadikan daerah mandat.
Syria dan lebanon menjadi daerah mandat Prancis, sedangkan Palestina dan Irak
menjadi daerah mandat Inggris. Pemerintahan di daerah-daerah tersebut
dijalankan oleh Prancis atau Inggris, tetapi dibawah pengawasan Liga
bangsa-Bangsa (LBB).
Beberapa orang perwakilan negara masing-masing
bersiap menandatangani Perjanjian Versailles
bersiap menandatangani Perjanjian Versailles
D.
Akibat Perang Dunia I
Perang Dunia I menimbulkan akibat
buruk. Pihak yang menang dan yang kalah sama-sama menderita. Negeri mereka
hancur, terutama Prancis yang menjadi ajang pertempuran yang lama. Perekonomian
morat-marit. Selama perang, industri diutamakan untuk memproduksi peralatan
perang. Jutaan rakyat dikerahkan ke medan tempur sehingga pertanian
terbengkalai. Prancis dan Inggris mempunyai utang yang besar kepada Amerika
Serikat.
Pada sisi lain, timbul pemikiran
untuk mencegah terjadinya perang pada masa-masa yang akan datang. Dalam perundingan
di Paris, Presiden AS, Woodrow Wilson,
mengemukakan pokok-pokok pikirannya yang terkenal sebagai Wilson’s Fourteen Points (empat belas pasal Wilson). Yang penting
di antaranya ialah bahwa setiap bangsa
bebas menentukan nasibnya sendiri dan harus menghormati kedaulatan bangsa lain.
Perselisihan yang timbul akan diselesaikan melalui perundingan. Serangan satu
negara terhadap negara lain tidak dibenarkan.
Untuk melaksanakan pokok-pokok
pikiran itu, dibentuklah sebuah lembaga yang disebut Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations). Fungsi utama Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah
memelihara perdamaian dunia. Dalam kenyataannya, LBB dikuasai oleh
negara-negara besar Eropa yang menang perang. Amerika Serikat yang memprakarsai
pembentukannya justru tidak menjadi anggota.
Perang Dunia I berpengaruh pula
terhadap perkembangan politik di Indonesia. Ketika perang masih berlangsung,
Boedi Oetomo, Sarekat Islam dan Perhimpunan Bupati mengusulkan kepada
pemerintah Hindia Belanda agar di Indonesia diadakan milisi. Tujuannya ialah
mempertahankan Indonesia dari serangan luar.
Untuk menampung usul tersebut,
pemerintah membentuk sebuah komite yang disebut Comite Indie Weerbaar (Komite
Pertahanan Hindia). Anggota Komite berangkat ke negeri Belanda untuk
menyampaikan usul-usul mereka kepada pemerintah Belanda. Ternyata, pembentukan
milisi ditolak oleh pemerintah Belanda. Pernyataan Wilson berpengaruh terhadap
tokoh-tokoh Pergerakan Nasional. Semangat dan tekad untuk memperjuangkan
kemerdekaan semakin tebal.
0 Comments: