REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri adalah
perubahan cara membuat barang. Revolusi Industri dimulai di Inggris. Penemuan mesin
uap oleh James Watt pada tahun 1782 dianggap sebagai inti dari Revolusi
Industri. Revolusi ini mempengaruhi kemajuan umat manusia.
A. Latar Belakang
Revolusi Amerika adalah revolusi
yang bersifat politik, yakni terjadinya pergantian kekuasaan. Di samping
revolusi politik, terdapat pula revolusi yang lain. Salah satu di antaranya
ialah Revolusi Industri. Sejak tahun
1760 sampai 1840 perindustrian di Inggris mengalami perubahan besar. Perubahan besar
yang terjadi itu disebut Revolusi Industri.
Sebelum terjadinya revolusi
Industri, Inggris adalah sebuah negara agraria. Kebanyakan penduduknya yang
tinggal di desa-desa hidup dari bertani dan mengolah bulu domba untuk dibuat
menjadi kain. Umumnya semua anggota keluarga terlibat dalam industri kain itu. Anak-anak
meluruskan bulu domba, sementara kaum wanita memintalnya menjadi benang dan
kaum laki-laki menenunnya menjadi kain.
Revolusi Industri adalah perubahan
cara membuat barang yang semula menggunakan tenaga manusi dan hewan diganti
dengan tenaga mesin. Dengan menggunakan mesin akan dihasilkan barang dalam
jumlah banyak dengan waktu yang singkat.
Revolusi Industri dimulai di
Inggris. Sebelum itu, pembuatan barang-barang di Inggris dilakukan oleh
penduduk di rumah masing-masing. Mereka hanya menjadi pekerja. Bahan mentah disediakan
oleh pengusaha. Setelah menjadi barang siap pakai, pekerja menyerahkannya
kepada pengusaha. Para pekerja mendapat upah. Cara membuat barang-barang
seperti itu disebut Home Industry.
Home Industry berkembang menjadi
manufaktur. Para pekerja tidak bekerja lagi di rumah masing-masing, tetapi di
rumah pengusaha. Di rumah itu disediakan ruangan khusus untuk bekerja yang
dilengkapi dengan alat-alat yang digerakkan dengan tangan. Jumlah pekerja tidak
banyak, biasanya sekitar sepuluh sampai dua puluh orang sehingga mudah diawasi.
Pemilik manufaktur biasanya mempekerjakan wanita dan anak-anak sebab upah mereka lebih rendah
dari pada upah lelaki dewasa. Barang-barang dibuat sebanyak yang dipesan oleh
pembeli.
Perubahan cara bekerja mulai
terjadi pada pertengahan abad ke-18, khususnya di bidang pengolahan tekstil. Perubahan
ini erat kaitannya dengan Revolusi Agraria yang menyangkut penataan tanah. Pada
abad ke-17, kebutuhan wol meningkat. Oleh karena itu, usaha pemeliharaan domba
meningkat pula. Untuk memelihara domba diperlukan tanah yang luas. Lahan yang
tadinya digunakan untuk pertanian ditanami rumput dan dijadikan tempat untuk memelihara domba.
Lebih kurang sepertiga lahan
pertanian di Inggris adalah milik kaum bangsawan dan tuan-tuan tanah. Dengan persetujuan
Parlemen Inggris, tanah-tanah itu disatukan dan ditukar dengan tanah-tanah
petani. Dengan demikian, terdapatlah lahan yang cukup luas untuk menggembalakan
domba. Petani yang kehilangan lahan pertaniannya pindah ke kota dan bekerja sebagai
buruh di berbagai pabrik.
Sejak awal abad ke-18, Inggris
melindungi produksi tekstilnya. Bahan pakaian dari India, yang disebut kaliko,
tidak dimasukkan lagi ke Inggris. Yang masih boleh dimasukkan hanyalah kapas. Dengan
perlindungan itu, perusahaan tekstil Inggris semakin berkembang. Selain itu,
bahan wol diekspor pula ke negara lain, diantaranya ke Italia.
Pada masa itu, pengolahan tekstil
masih menggunakan tenaga manusia. Kemudian, ditemukan berbagai alat yang dapat
mempercepat proses kerja dan memperbanyak hasil. Pada tahun 1733, John Kay membuat alat tenun yang dapat
bekerja lebih cepat dan dapat mengatur lebar kain. Mesin itu dikenal dengan
nama Flying Skuttle.
James Hargreaves pada tahun 1764 membuat alat pemintal yang dapat
memintal benang dalam jumlah banyak. Kedua alat itu masih digerakkan oleh
tenaga manusia. Enam tahun kemudia, Richard Akrwright membuat alat pemintal
yang dapat bekerja secara otomatis. Mula-mula alat itu digerakkan tenaga kuda
dan kemudian dengan tenaga air. Semakin lama peralatan untuk memproduksi
tekstil semakin sempurna. Pada tahun 1785 Edward Cartwright berhasil membuat
alat tenun yang digerakkan oleh mesin.
Akrwright lalu memasang kincir airnya di Crompton Mill, Derby
dan menciptakan perusahaan besar yang pertama di dunia pada tahun 1771
dan menciptakan perusahaan besar yang pertama di dunia pada tahun 1771
Dengan terciptanya mesin-mesin
untuk industri kain, timbul masalah mengenai cara mendapatkan sumber tenaga
penggerak yang lebih baik. Seperti kita ketahui, tenaga air menggantikan tenaga
manusia. Menjelang akhir abad kedelapan belas, suatu sumber tenaga baru yang
mulai digunakan adalah tenaga uap.
Penemuan yang sangat penting ialah
penemuan mesin uap oleh James Watt
pada tahun 1782. Penemuan ini dianggap sebagai inti dari Revolusi Industri. Mesin
ini menggunakan tenaga yang dibangkitkan oleh uap berkekuatan tinggi untuk
menggerakkan pompa dan menjalankan mesin. Pembuatan mesin ini menjadi monopoli
sebuah perusahaan di Birmingham yang bernama Boulton and watt. Dengan alat baru
ini ketergantungan industri kepada sumber air dan angin menjadi berkurang dan
yang lebih penting adalah mereka dapt membangun pabrik di mana saja.
James Watt dan barang penemuannya yaitu mesin uap
Dengan ditemukannya mesin uap,
berkembang pula industri batu bara dan besi. Industri batu bara berkembang
karena tenaga mesin uap memungkinkan dilakukannya penggalian yang lebih dalam. Di
samping itu, mesin tersebut juga membantu untuk membuat ventilasi pada saluran
tambang batu bara sehingga kenyamanan dan keamanan bagi pekerja tambang batu
bara lebih baik.
Batu bara dapat juga digunakan
untuk megolah bijih besi secara lebih baik. Sebelumnya pegolahan bijih besi
dilakukan dengan meggunakan bahan bakar kayu sehingga hasilnya kurang baik. Denga
meggunakan batu bara, didapat besi denga mutu yang lebih baik. Besi-besi yang
baik diguakan sebagai pengganti mesin-mesin yang tadinya dibuat dari kayu
karena lebih kuat dan hasilnya pun lebih baik.
Perkembangan di lapangan
perindustrian ini juga membutuhkan sarana jalan yang lebih baik untuk
pengangkutannya. Hal ini merupakan satu masalah di Inggris karena jalan yang
baik tidak ada. Jalan-jalan yang ada masih berupa tanah sehingga berdebu pada
musim panas dan menjadi lumpur pada musim hujan. Dengan kemajuan industri,
muncul pula nama-nama orang yang mulai membuat jalan, yaitu Metcalfe, Telford
dan Macadam.
Untuk pengangkutan dalam jarak
jauh mulailah dibuka terusan. Sebuah terusan tertua adalah Terusan bridgewater
yang dibuat oleh James brindley. Terusan ini menghubungkan Worsley dan
Manchester, kemudian banyak lagi terusn yang diangun untu menghubungkan
kota-kota di Inggris.
B. Perkembangan Lanjutan Revolusi Industri
Penemuan mesin uap sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan industri. Sebelum mesin uap ditemukan,
pabrik-pabrik dibangun dekat sungai karena tenaga air diperlukan untuk
menggerakkan mesin. Setelah mesin uap ditemukan, mesin tidak lagi digerakkan
dengan tenaga air sehingga pabrik-pabrik dapat dibangun di tempat lain. Dengan demikian,
muncullah pusat-pusat industri di Inggris, seperti Lancashire, Liverpool,
Manchester dan Birmingham.
Penemuan mesin uap berpengaruh
pula terhadap transportasi. Pada tahun 1802 Symington
membuat kapal api yang lima tahun kemudian dikembangkan oleh Robert Fulton. Kapal yang dibuat oleh
Fulton ialah kapal api Clermont. Bahkan
pada tahun 1819 kapal api Savannah sudah digunakan dalam pelayaran dari Inggris
ke Amerika Serikat.
Robert Fulton
Hasil lain dari penemuan mesin uap
ialah pembuatan lokomotif oleh Richard
Trevithic pada tahun 1804. Pembuatan lokomotif disempurnakan oleh George Stephenson pada tahun 1830. Berkat
penemuan lokomotif itu, beberapaa kota di Inggris sudah dapat dihubungkan
dengan kereta api. Pada mulanya, kereta api digunakan untuk mengangkut batu
bara dan besi. Dalam perkembangannya, kereta api digunakan juga untuk
mengangkut manusia.
Penemuan-penemuan itu terus
disempurnakan sehingga semakin lama peralatan yang dimiliki oleh manusia
semakin canggih. Revolusi yang dimulai di bidang pertekstilan itu merambat ke
bidang-bidang lain.
C. Perubahan Sosial di Inggris
Salah satu perubahan besar di
Inggris bersamaan dengan Revolusi Industri adalah berkembangnya jumlah
penduduk. Penduduk umumnya tinggal di kawasan industri. Di Manchester bangunan
tempat tinggal juga mulai berdesak-desakan sejak tahun 1840 sehingga tidak ada
taman dan lapangan bagi penduduknya untuk menghirup udara segar.
Perubahan juga terjadi dalam cara
hidup orang-orang Inggris. Mereka harus bekerja berdasarkan waktu yang
ditetapkan oleh majikan. Mereka mulai pagi hari sampai larut malam. Sementara itu,
situasi lingkungan kerja mereka sangat buruk. Mereka bekerja dalam satu kamar
dengan berhimpit-himpitan, kurang ventilasi dan penerangan. Pendapatan mereka
pun sangat kecil. Para majikan juga menggunakan tenaga buruh anak-anak dan
wanita. Mereka bekerja antara 12 sampai 14 jam sehari. Umumnya masjikan
menggaji para wanita dan anak-anak ini lebih murah dari pada buruh laki-laki.
Dalam tahun 1819, sebuah
undang-undang dikeluarkan oleh pemerintah. Undang-undang itu berisi larangan
mempekerjakan anak-anak yang berumur kurang dari 9 tahun. Undang-undang itu
juga menetapkan waktu bekerja selama 12 jam bagi anak-anak yang berusia 9-16
tahun. Keadaan kerja yang paling buruk adalah di tambang-tambang batu bara.
Penetapan UU 1819 adalah langkah
pertama pemerintah Inggris dalam usaha melindungi tenaga kerja wanita dan anak-anak.
Menjelang tahun 1930 beberapa tokoh penting yang berpengaruh dalam parlemen
berusaha keras untuk mengadakan perubahan. Salah seorang yang terkenal adalah
Lord Shaftesbury. Pada tahun 1842 ada undang-undang yang melarang penggunaan
tenaga wanita dan anak-anak di bawah umur 13 tahun untuk bekerja di
pabrik-pabrik.
Pada tahun 1848 penduduk Inggris,
khususnya penduduk di kota-kota yang padat, diserang wabah. Sekita 100.000
orang diperkirakan mati. Oleh karena itu, parlemen Inggris mengeluarkan Undang-Undang Kesehatan Kota. Salah satu
perwujudan undang-undang itu adalah pendirian sebuah badan kesehatan umum. Sejak
itu kehidupan penduduk di kota-kota industri berangsur-angsur baik.
D. Akibat Revolusi Industri
Revolusi Industri telah berhasil
meningkatkan kemajuan umat manusia. Akan tetapi, di samping kebaikannya,
Revolusi Industri juga mempunyai segi-segi yang kurang baik. Perkembangan industri
melahirkan kapitalisme modern dan akhirnya imperialisme modern. Dalam kapitalisme
modern, pemilik modal merupakan produsen, pedagang dan sekaligus distributor.
Sebagai produsen, ia memerlukan
bahan mentah, sebagai pedagang ia memerlukan pasar untuk menjual hasil
produksinya. Untuk mencapai kedua tujuan itu, pemilik modal mempengaruhi
pemerintah agar mencari daerah jajahan seluas mungkin. Daerah itu dijadikan
tempat pengambilan bahan mentah, sekaligus sebagai pasar. Dengan demikian
lahirlah imperialisme moder. Imperialisme modern lebih didasarkan pada
kepentingan ekonomi.
Usaha mencari daerah jajahan
menimbulkan persaingan dan ketegangan di antara Bangsa Eropa. Mereka berlomba-lomba
menduduki daerah yang masih merdeka, terutama di Afrika. Persaingan itu
kemudian menjadi salah satu sebab terjadinya perang Dunia I
Akibat lain dari Revolusi Industri
ialah berdirinya kota-kota pusat industri. Kota-kota industri ini menarik minat
pendatang dari luar kota sehingga terjadi urbanisasi. Umumnya mereka adalah
petani yang kehilangan mata pencahariannya. Di kota-kota industri ini mereka
menjual tenaga dengan upah yang rendah. Pemukiman dan kesehatan mereka tidak
diperhatikan oleh pengusaha. Mereka mendirikan serikat buruh dan melancarkan
aksi-aksi protes.
Selanjutnya, terjadilah bentrokan
antara buruh dan majikan. Adanya kelompok-kelompok buruh dengan berbagai
permasalahannya itu kelak menimbulkan paham yang disebut sosialisme yang
kemudian berkembang menjadi komunisme. Revolusi Industri mempengaruhi pula
perkembangan Indonesia sejak pertengahan abad ke-19. Di Indonesia terdapat
berbagai jenis bahan mentah yang diperlukan untuk industri. Pemerintah Hindia
Belanda mulai memanfaatkan bahan mentah itu dengan cara membuka berbagai
pertambangan, seperti tambang minyak, tambang batu bara dan tambang besi. Selain
pengusaha Belanda, pengusaha-pengusaha bangsa lain, seperti Inggris dan
Amerika, juga mendapat izin membuka usaha pertambangan.
0 Comments: