PERANG DUNIA I 1914-1918

September 28, 2017 0 Comments


A.   Latar Belakang
Perang Dunia I berlangsung selama 4 tahun, yakni dari tahun 1914-1918. Perang berkobar di Eropa dan hampir semua negara Eropa terlibat di dalamnya. Penyebab langsung (casus belli) Perang Dunia I adalah pembunuhan terhadap Frans Ferdinand, ahli waris takhta kekaisaran Austria-Hongaria. Ia ditembak oleh seorang mahasiswa Serbia ketika menyaksikan latihan perang pasukan Austria-Hongaria di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914. Serbia menganggap latihan perang itu sebagai persiapan untuk menyerang mereka. Pada waktu itu Serbia sedang bermusuhan dengan Austria-Hongaria. Serbia berusaha mempersatukan semua orang Slavia dalam negara Serbia Raya. Usaha itu dihalang-halangi oleh Austria-Hongaria.

                Penangkapan Gavrillo princip setelah menembak mati Frans Ferdinand

Penyebab tidak langsung Perang Dunia I ialah terbentuknya persekutuan-persekutuan militer, persaingan ekonomi dan pertumbuhan nasionalisme. Persekutuan militer terbentuk karena negara yang satu merasa terancam oleh negara lain. Jerman merasa terancam oleh Prancis sebab Prancis ingin membalas kekalahan yang dideritanya dalam perang melawan Jerman pada tahun 1870-1871. Oleh karena itu, Jerman memperkuat angkatan perangnya, termasuk angkatan laut. Inggris merasa tersaingi sebab selama ini Inggris merupakan kekuatan laut utama di dunia. Pada tahun 1882, Jerman, Austri dan Italia membentuk persekutuan militer yang disebut triple Alliance. Prancis, Inggris dan Rusia menandinginya dengan membentuk Triple Entente pada tahun 1907. Akibatnya, bangsa-bangsa Eropa terbagi atas dua blok.
                                               Eropa ketika Perang Dunia I

Kemajuan industri menimbulkan persaingan ekonomi. Negara-negara industri berlomba-lomba menguasai daerah di luar Eropa sebagai tempat untuk menjual produksi mereka dan untuk memperoleh bahan baku. Jerman, Inggris, Prancis dan Italia bersaing untuk menguasai Afrika.
Pertumbuhan nasionalisme menyebabkan pula terjadinya ketegangan antar bangsa. Di daerah balkan lahir gerakan nasional di antara bangsa-bangsa Slavia. Mereka berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan Turki. Salah satu bangsa Slavia itu ialah Serbia. Perjuangan bangsa-bangsa Slavia didukung oleh Rusia. Jerman dan Austria tidak senang melihat Rusia menanamkan pengaruhnya di Balkan. Akibatnya, hubungan Rusia dengan Jerman dan Austria pun memburuk.
B.    Jalannya Perang
Akibat terbunuhnya Frans Ferdinand, hubungan Austria-Hongaria dengan Serbia menjadi tegang. Pada tanggal 28 Juli 1914 Austria-Hongaria mengumumkan perang terhadap Serbia. Rusia yang merupakan sahabat Serbia, segera mengerahkan angkatan perangnya. Tindakan Rusia dibalas Jerman dengan mengumumkan perang terhadap Rusia dan Prancis. Inggris pun membalas dengan mengumumkan perang terhadap Jerman. Dengan demikian, dimulailah Perang Dunia I.

                         Pasukan Serbia memukul mundur tentara Austria-Hungaria

Negara-negara Eropa terbagi atas dua kelompok, yakni Blok Sentral (Axis) dan Blok Serikat (Allied). Inti kekuatan Blok Sentral ialah anggota Triple Alliance, sedangkan anggota Triple Entente merupakan inti Blok Serikat. Negara-negara yang tidak menjadi anggota persekutuan militer, memihak salah satu blok atau bersikap netral. Pada umumnya, negara-negara tersebut memihak Blok Serikat (Sekutu). Italia yang merupakan anggota Triple Alliance, ternyata memihak Blok Serikat (Sekutu).
Sasaran utama Jerman adalah menduduki Prancis. Serangan dilancarkan melalui Belgia. Pasukan Jerman berhasil mendekati Paris, tetapi gagal merebut kota tersebut. Sesudah itu, pasukan Jerman dan prancis membangun pertahanan parit yang panjangnya puluhan kilometer. Selama beberapa tahun tidak terjadi pertempuran besar.
Pada waktu Jerman menyerang Prancis, pasukan Rusia menyerbu Prusia Timur, tetapi berakhir dengan kekalahan. Akan tetapi mereka memperoleh kemenangan dalam pertempuran melawan pasukan Austria-Hongaria. Jerman segera mengirimkan pasukan untuk membantu Austria-Hongaria. Pada bulan September 1916, pasukan Rusia hancur. Akibat kekalahan itu, moral pasukan dan rakyat Rusia merosot. Di Rusia terjadi revolusi yang mengakhiri Kekaisaran Rusia yang kemudian diganti oleh pemerintah komunis. Pada bulan Desember 1917, Rusia berdamai dengan Jerman.
Di daerah Balkan berkobar pertempuran antara Serbia dan Bulgaria yang dibantu oleh Jerman. Serbia mengalami kekalahan. Pasukan Italia pun dikalahkan oleh pasukan Austria. Di wilayah Turki pun terjadi pertempuran. Turki yang memihak Blok Sentral menutup Selat dardanella dan Bosphorus sehingga kapal-kapal Sekutu tidak dapat berlayar ke laut Hitam untuk membantu Rusia. Angkatan laut Inggris dan Prancis mencoba menerobos Selat Dardanella, tetapi gagal. Pada bulan Mei 1915 pasukan Serikat mendarat di Gallipoli. Pasukan ini pun dihancurka oleh pasukan Turki.
 Pasukan Sekutu sedang bersiap menghadapi pasukan Jerman pada pertempuran Artois
Dalam Perang Dunia I ini, Jerman melancarkan perang kapal selam tidak terbatas. Artinya, kapal-kaapal selam itu tidak hanya menorpedo kapal-kapal perang, tetapi juga kapal-kapal dagang dan kapal-kapal penumpang, seperti kapal dagang Amerika Serikat. Pada bulan Mei 1915 kapal penumpang Lusitania tenggelam karena tertembak torpedo. Dalam kapal itu terdapat warga negara Amerika Serikat. Oleh karena itu, pemerintah Amerika Serikat menyampaikan protes sehingga Jerman menghentikan perang kapal selam tidak terbatas. Akan tetapi, pada permualaan tahun 1917, tindaka itu mereka ulangi. Akibatnya, Amerika Serikat turut berperang di pihak Sekutu. Pasukan Amerika Serikat dikirim ke Eropa.
C.    Akihir Perang
Karena Rusia menghantikan perang, Jerman dapat mengerahkan kekuatan yang besar untuk menghadapi Prancis. Pada bulan mei 1918 mereka sudah berada pada jarak 80 kilometer dari Paris. Serangan Jerman ke Paris digagalkan oleh pasukan Amerika Serikat yang membantu pasukan Prancis.
Sementara itu, Bulgaria, Turki dan Austria menyerah kepada Sekutu. Akibatnya, Jerman kehilangan kawan. Semangat tempur pasukan Jerman runtuh. Di dalam negeri timbul perlawanan terhadap pemerintah. Di Munchen terjadi huru-hara yang digerakkan oleh orang-orang komunis. Kaisar Jerman, Wilhelm II, melarikan diri ke negeri belanda. Di Jerman terbentuk pemerintahan republik. Pada tanggal 11 November 1918 Jerman menandatangani persetujuan gencatan senjata dengan Sekutu. Dengan demikian, berakhirlah Perang Dunia I
Sesduah gencatan senjata diumumkan, tokoh-tokoh Sekutu berunding di Paris untuk menyusun syarat-syarat perjanjian yang akan disodorkan kepada Jerman. Empat tokoh yang memegang peranan penting adalah Woodrow Wilson (AS), Lioyd George (Inggris), George Clemenceau ( Prancis) dan Orlando (Italia). Perundingan itu melahirkan Perjanjian Versailles. Tidak satu pun wakil Blok Sentral diundang menghadiri perundingan itu. Perwakilan Jerman diminta datang hanya untuk menandatangani saja.

Perjanjian Versailles ditandatangani pada tanggal 28 Juni 1919, tepat lima tahun setelah frans Ferdinand terbunuh. Isi perjanjian itu, antara lain adalah sebagai berikut :
1.       Jerman harus membayar ganti rugi sebanyak 132 miliar mark
2.       Angkatan perang jerman diperkecil, tidak boleh lebih dari seratus ribu orang
3.       Jerman tidak boleh memiliki daerah jajahan
4.       Kapal-kapal perang jerman diserahkan kepada Inggris.
5.       Daerah Elsace-Lorraine dan daerah Saar yang kaya batu bara diserahkan kepada Prancis
6.       Wilayah Jerman di sebelah barat Rhein diduduki oleh Serikat
7.       Kota Danzig dan sekitarnya ditempatkan di bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa.
Dengan anggota Blok Sentral lainnya, Sekutu mengadakan perjanjian-perjanjian terpisah, antara lain dengan Turki. Negara ini diharuskan menyerahkan sebagian besar wilayahnya di Eropa kepada Yunani, sedangkan wilayahnya di Timur Tengah dijadikan daerah mandat. Syria dan lebanon menjadi daerah mandat Prancis, sedangkan Palestina dan Irak menjadi daerah mandat Inggris. Pemerintahan di daerah-daerah tersebut dijalankan oleh Prancis atau Inggris, tetapi dibawah pengawasan Liga bangsa-Bangsa  (LBB).

                                 Beberapa orang perwakilan negara masing-masing
                                         bersiap menandatangani Perjanjian Versailles
D.   Akibat Perang Dunia I
Perang Dunia I menimbulkan akibat buruk. Pihak yang menang dan yang kalah sama-sama menderita. Negeri mereka hancur, terutama Prancis yang menjadi ajang pertempuran yang lama. Perekonomian morat-marit. Selama perang, industri diutamakan untuk memproduksi peralatan perang. Jutaan rakyat dikerahkan ke medan tempur sehingga pertanian terbengkalai. Prancis dan Inggris mempunyai utang yang besar kepada Amerika Serikat.
Pada sisi lain, timbul pemikiran untuk mencegah terjadinya perang pada masa-masa yang akan datang. Dalam perundingan di Paris, Presiden AS, Woodrow Wilson, mengemukakan pokok-pokok pikirannya yang terkenal sebagai Wilson’s Fourteen Points (empat belas pasal Wilson). Yang penting di antaranya ialah bahwa setiap bangsa bebas menentukan nasibnya sendiri dan harus menghormati kedaulatan bangsa lain. Perselisihan yang timbul akan diselesaikan melalui perundingan. Serangan satu negara terhadap negara lain tidak dibenarkan.
Untuk melaksanakan pokok-pokok pikiran itu, dibentuklah sebuah lembaga yang disebut Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations). Fungsi utama Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah memelihara perdamaian dunia. Dalam kenyataannya, LBB dikuasai oleh negara-negara besar Eropa yang menang perang. Amerika Serikat yang memprakarsai pembentukannya justru tidak menjadi anggota.
Perang Dunia I berpengaruh pula terhadap perkembangan politik di Indonesia. Ketika perang masih berlangsung, Boedi Oetomo, Sarekat Islam dan Perhimpunan Bupati mengusulkan kepada pemerintah Hindia Belanda agar di Indonesia diadakan milisi. Tujuannya ialah mempertahankan Indonesia dari serangan luar.

Untuk menampung usul tersebut, pemerintah membentuk sebuah komite yang disebut Comite Indie Weerbaar (Komite Pertahanan Hindia). Anggota Komite berangkat ke negeri Belanda untuk menyampaikan usul-usul mereka kepada pemerintah Belanda. Ternyata, pembentukan milisi ditolak oleh pemerintah Belanda. Pernyataan Wilson berpengaruh terhadap tokoh-tokoh Pergerakan Nasional. Semangat dan tekad untuk memperjuangkan kemerdekaan semakin tebal.

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 Comments: