Pemimpin Revolusioner Dunia

October 03, 2020 0 Comments

 


Revolusioner adalah orang yang terlibat dalam revolusi. Dalam sebuah gerakan revolusi, mutlak dibutuhkan adanya seorang pemimpin revolusioner. Orang tersebut biasanya orang yang mampu memimpin gerakan dan memiliki kewenangan memerintah atau pengaruh terhadap semua elemen revolusi.

Perang Dunia I dan Perang Dunia II sebagai konflik militer global berlangsung pada tahun 1939-1945. Perang ini melibatkan sebagian besar negara-negara di dunia, termasuk semua kekuatan besr seperti Jerman, Perancis, Inggris dan Austria-Hongaria. Meskipun Perang Dunia II menyebabkan begitu banyak efek mendalam pada dunia, baik secara sosial dan politik, tetapi di satu sisi melahirkan banyak pemimpin-pemimpin paling hebat yang membuat perbedaan di dunia. Misalnya, Indonesia memiliki Soekarno, India memiliki Jawaherlal Nehru, Yugoslavia memiliki Broz Tito, Mesir memiliki Gamal Abdul Nasser dan Afrika Selatan memiliki Nelson Mandela.

Masing masing toko tersebut merupakan pemimpin revolusioner yang membawa perubahan besar di negaranya masing-masing. Soekarno memimpin pergerakan kemerdekaan di Indonesia selama masa kolonial Belanda dan Jepang dan berhasil membawa kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat lahir ia dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidup, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.

                                                                            Ir. Soekarno

Soekarno merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan Partai Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927 dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda memasukannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang Soekarno bersama dengan Muhammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau kemudian terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Broz Tito dilukiskan sebagai diplomat sangat ulung, yang luwes bergaul dengan Blok Barat dan Blok Timur. Dibawah kepemimpinannya, Yugoslavia tumbuh menjadi negara kuat di Eropa Timur tanpa harus menjadi anggota Pakta Warsawa ataupun Organisassi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

                                                                               Broz Tito

Tito memainkan peran sebagai pemimpin dalam forum-forum Dewan Pembebasan Antifasis Yugoslavia. Pada 4 Desember 1943, ia pun diangkat menjadi Presiden Dewan Pembebasan Yugoslavia dan mengumumkan pembentukan pemerintahan darurat Demokrasi Yugoslavia. Pada 14 Januari 1953, Tito terpilih menjadi presiden  Yugoslavia menggantikan Ivan Ribar. Dalam posisi itulah ia bersama empat pemimpin negara dunia (Soekarno, Jawaharlal Nehru, Kwame Nkrumah dan Gamal Abdel Nasser) menggagas pembentukan Gerakan Nonblok beberapa tahun kemudian.

Jawaharlal Nehru dikenal sebagai salah satu negarawan terbaik abad XX. Ia memiliki koneksi internasional cukup luas termasuk Presiden Soekarno. Nehru adalah penantang tangguh imperialisme barat. Tokoh negara-negara non blok ini merupakan aktivitis pejuang kemerdekaan India dan menjadi perdana menteri India ketika negara  ini merdeka. Nehru lahir pada tanggal 14 November 1889 dari keluarga yang berasal dari kasta brahmana. Ayahnya pengacara dan politisi dari khasmir yang tinggal di Alahabad. Masih berusia 16 tahun Nehru berangkat ke Inggir untuk sekolah di Harrow dan kemudian Universitas Cambridge.


                                                                        Jawaharlal Nehru

Ketika Perang Dunia II pecah, pemerintah kolonial Inggris secara sepihak menyatakan bahwa India adalah negara yang mesti ikut berperang. Meskipun dalam hatinya punya keinginan untuk mendukung aliansi anti fasis, namun Nehru setuju pada kebijakan kongres yang memutuskan non kooperasi dengan upaya perang itu. Ketika misi Cripps yang mendesak India bekerjasama dengan imbalan kemerdekaan seusai perang gagal. Kongres di bawah Ghandi dan Nehru melancarkan gerakan pembangkangan sosial yang lain. Nehru kembali ditahan bersama semua pemimpin kongres.

Setelah Inggris menarik diri pada Agustus 1947, india resmi menjadi dominion yang memiliki pemerintahan sendiri. Nehru terpilih sebagai perdana menteri. Walaupun majelis konstituante India menelurkan sebuah konstitusi federal bagi negara baru ini, namun kekuasaan efektif berada sebagian besar di tangan Nehru. Dialah yang sesungguhnya menentukan kebijakan politik dalam negeri dan luar negeri India pada masa itu.

Gamal Abdul Nasser (15 Januari 1918-8 September 1970) merupakan presiden kedua Mesir. Mungkin ia merupakan salah seorang negarawan Arab yang paling terkemuka dalam sejarah.

Nasser lahir sebagai putra seorang pejabat pos di pinggiran Alexandria. Bagian dari masa kecilnya dihabiskan di Kairo bersama pamannya yang revolusioner. Nasser bergabung dengan tentara Mesir pada tahun 1936 perguruan tinggi dan lulus pada bulan Juli 1938. Dia kecewa dengan rezim Raja Farouk yang korup dan membenci penduduk Inggris. Dia, bersama-sama dengan sekelompok rekan kerja, membentuk organisasi semi-bawah tanah yang dikenal di  Mesir sebagai El-El-Ahrar Dhobatt.

                                                                        Gamal Abdul Nasser

Gamal Abdul Nasser dilahirkan di Iskandariyah (Alexandria) dan aktif dalam gerakan Mesir menentang penjajahan dan kekuasaan asing ketika di Akademi Militer. Gamal Abdul Nasser berpangkat Mayor ketika terlibat dalam perang kemerdekaan Israel pada tahun 1948.

Pada awal 1954, Gamal Nasser menangkap dan menahan presiden Mesir ketika itu, jendral Muhammad Naguib dan pada 25 Februari 1954 Gamal Abdul Nasser menjadi Kepala Negara Mesir. Dua tahun kemudian, Gamal Abdul Nasser menjadi calon tunggal dalam pemilu presiden dan dilantik menjadi presiden Mesir kedua. Pada masa pemerintahannya, Gamal Abdul Nasser membangkitkan Nasionalisme Arab dan Pan Arabisme, menasionalisasi terusan Suez yang mengakibatkan krisis Suez yang membuat Mesir berhadapan dengan Perancis, Inggris dan Israel yang memiliki kepentingan terhadap terusan itu. Krisis ini berakhir dengan keputusan dunia Internasional yang menguntungkan Mesir serta terusan Suez resmi berada dalam kedaulatan Mesir.

Nelson Rolihlahla  Mandela adalah salah satu pemimpin revolusi terbesar di dunia. Ia memimpin bangsa Afrika Selatan melawan rasisme dan rezim apartheid hingga tuntas. Mandela memiliki kemampuan untuk memberdayakan dan memotivasi orang lain. Yang paling penting, Mandela memiliki visi yang cemerlang tentang dunia yang harus dimiliki oleh semua orang secara sama, tanpa harus membedakan bangsa, suku dan ras.

Pada periode setelah Perang Dunia II, Nelson Mandela membentuk Kongres Nasional Afrika (ANC). Di bawah kepemimpinannya, orang kulit hitam dan organisasinya di Afrika Selatan mulai menyuarakan kebutuhan dan hak-hak mereka. Buruh kulit hitam mulai menuntut upah yang lebih tinggi, perbaikan hidup dan pekerjaan. Mereka bangkit untuk mengorganisasi pemogokan dan kerusuhan di seluruh Afrika Selatan. Sejak saat itu, rakyat Afrika Selatan yang putus asa di bawah kolonialisme menemukan harapan pada diri Mandela. Ia didapuk sebagai pemimpin pejuang kebebasan dunia yang akan memimpin pembebasan rakyat dan tanah mereka dari belenggu kolonialisme.


                                                                  Nelson Rolihlahla  Mandela

Tentu saja, Mandela adalah salah satu pejuang kebebasan sejati di dunia. Dia mendedikasikan hidupnya untuk berjuang melawan penindasan rasial dan sebagai pemimpin gerakan anti-apartheid. Mandela bersama Kongres Nasional Afrika (ANC) yang ia bentuk, melakukan protes dan mengorganisasi pemogokan di sebagian besar provinsi Afrika Selatan untuk mengakhiri apartheid. Karena tindakan ini Mandela dipenjara selama 27 tahun. Setelah 27 tahun dipenjara, Mandela memutuskan sudah waktunya untuk mengambil masalah ke tangannya sendiri. Dia menyadari bahwa, sebagai seorang pemimpin, sudah waktunya untuk mengambil masalah ke tangannya sendiri. Dia menyadari bahwa, sebagai seorang pemimpin, sudah waktunya untuk mengambil langkah drastis dan ia mulai bertemu dengan presiden Afrika Selatan guna membahas idenya tentang bangsa yang demokratis. Mandela berhasil dan setelah dibebaskan ia terpilih menjadi pemimpin demokratis pertama di Afrika Selatan.

 

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 Comments: