Pemimpin Revolusioner Dunia
Revolusioner
adalah orang yang terlibat dalam revolusi. Dalam sebuah gerakan revolusi,
mutlak dibutuhkan adanya seorang pemimpin revolusioner. Orang tersebut biasanya
orang yang mampu memimpin gerakan dan memiliki kewenangan memerintah atau
pengaruh terhadap semua elemen revolusi.
Perang
Dunia I dan Perang Dunia II sebagai konflik militer global berlangsung pada
tahun 1939-1945. Perang ini melibatkan sebagian besar negara-negara di dunia,
termasuk semua kekuatan besr seperti Jerman, Perancis, Inggris dan
Austria-Hongaria. Meskipun Perang Dunia II menyebabkan begitu banyak efek
mendalam pada dunia, baik secara sosial dan politik, tetapi di satu sisi
melahirkan banyak pemimpin-pemimpin paling hebat yang membuat perbedaan di dunia.
Misalnya, Indonesia memiliki Soekarno, India memiliki Jawaherlal Nehru,
Yugoslavia memiliki Broz Tito, Mesir memiliki Gamal Abdul Nasser dan Afrika
Selatan memiliki Nelson Mandela.
Masing
masing toko tersebut merupakan pemimpin revolusioner yang membawa perubahan
besar di negaranya masing-masing. Soekarno memimpin pergerakan kemerdekaan di
Indonesia selama masa kolonial Belanda dan Jepang dan berhasil membawa
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Soekarno
lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di
Jakarta. Saat lahir ia dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden
Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidup, beliau
mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai
anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini
mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan
Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.
Soekarno
merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan Partai Nasional Indonesia pada 4
Juli 1927 dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda memasukannya ke
penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929.
Setelah
melalui perjuangan yang cukup panjang Soekarno bersama dengan Muhammad Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau
kemudian terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang
pertama.
Broz
Tito dilukiskan sebagai diplomat sangat ulung, yang luwes bergaul dengan Blok
Barat dan Blok Timur. Dibawah kepemimpinannya, Yugoslavia tumbuh menjadi negara
kuat di Eropa Timur tanpa harus menjadi anggota Pakta Warsawa ataupun
Organisassi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Tito
memainkan peran sebagai pemimpin dalam forum-forum Dewan Pembebasan Antifasis
Yugoslavia. Pada 4 Desember 1943, ia pun diangkat menjadi Presiden Dewan
Pembebasan Yugoslavia dan mengumumkan pembentukan pemerintahan darurat
Demokrasi Yugoslavia. Pada 14 Januari 1953, Tito terpilih menjadi presiden Yugoslavia menggantikan Ivan Ribar. Dalam
posisi itulah ia bersama empat pemimpin negara dunia (Soekarno, Jawaharlal
Nehru, Kwame Nkrumah dan Gamal Abdel Nasser) menggagas pembentukan Gerakan
Nonblok beberapa tahun kemudian.
Jawaharlal Nehru dikenal sebagai salah satu negarawan terbaik abad XX. Ia memiliki koneksi
internasional cukup luas termasuk Presiden Soekarno. Nehru adalah penantang
tangguh imperialisme barat. Tokoh negara-negara non blok ini merupakan
aktivitis pejuang kemerdekaan India dan menjadi perdana menteri India ketika
negara ini merdeka. Nehru lahir pada
tanggal 14 November 1889 dari keluarga yang berasal dari kasta brahmana.
Ayahnya pengacara dan politisi dari khasmir yang tinggal di Alahabad. Masih
berusia 16 tahun Nehru berangkat ke Inggir untuk sekolah di Harrow dan kemudian
Universitas Cambridge.
Jawaharlal Nehru
Ketika
Perang Dunia II pecah, pemerintah kolonial Inggris secara sepihak menyatakan
bahwa India adalah negara yang mesti ikut berperang. Meskipun dalam hatinya
punya keinginan untuk mendukung aliansi anti fasis, namun Nehru setuju pada
kebijakan kongres yang memutuskan non kooperasi dengan upaya perang itu. Ketika
misi Cripps yang mendesak India bekerjasama dengan imbalan kemerdekaan seusai
perang gagal. Kongres di bawah Ghandi dan Nehru melancarkan gerakan pembangkangan
sosial yang lain. Nehru kembali ditahan bersama semua pemimpin kongres.
Setelah
Inggris menarik diri pada Agustus 1947, india resmi menjadi dominion yang
memiliki pemerintahan sendiri. Nehru terpilih sebagai perdana menteri. Walaupun
majelis konstituante India menelurkan sebuah konstitusi federal bagi negara
baru ini, namun kekuasaan efektif berada sebagian besar di tangan Nehru. Dialah
yang sesungguhnya menentukan kebijakan politik dalam negeri dan luar negeri
India pada masa itu.
Gamal
Abdul Nasser (15 Januari 1918-8 September 1970) merupakan presiden kedua Mesir.
Mungkin ia merupakan salah seorang negarawan Arab yang paling terkemuka dalam
sejarah.
Nasser
lahir sebagai putra seorang pejabat pos di pinggiran Alexandria. Bagian dari
masa kecilnya dihabiskan di Kairo bersama pamannya yang revolusioner. Nasser
bergabung dengan tentara Mesir pada tahun 1936 perguruan tinggi dan lulus pada
bulan Juli 1938. Dia kecewa dengan rezim Raja Farouk yang korup dan membenci
penduduk Inggris. Dia, bersama-sama dengan sekelompok rekan kerja, membentuk
organisasi semi-bawah tanah yang dikenal di
Mesir sebagai El-El-Ahrar Dhobatt.
Gamal
Abdul Nasser dilahirkan di Iskandariyah (Alexandria) dan aktif dalam gerakan
Mesir menentang penjajahan dan kekuasaan asing ketika di Akademi Militer. Gamal
Abdul Nasser berpangkat Mayor ketika terlibat dalam perang kemerdekaan Israel
pada tahun 1948.
Pada
awal 1954, Gamal Nasser menangkap dan menahan presiden Mesir ketika itu,
jendral Muhammad Naguib dan pada 25 Februari 1954 Gamal Abdul Nasser menjadi
Kepala Negara Mesir. Dua tahun kemudian, Gamal Abdul Nasser menjadi calon
tunggal dalam pemilu presiden dan dilantik menjadi presiden Mesir kedua. Pada
masa pemerintahannya, Gamal Abdul Nasser membangkitkan Nasionalisme Arab dan
Pan Arabisme, menasionalisasi terusan Suez yang mengakibatkan krisis Suez yang
membuat Mesir berhadapan dengan Perancis, Inggris dan Israel yang memiliki
kepentingan terhadap terusan itu. Krisis ini berakhir dengan keputusan dunia
Internasional yang menguntungkan Mesir serta terusan Suez resmi berada dalam
kedaulatan Mesir.
Nelson
Rolihlahla Mandela adalah salah satu
pemimpin revolusi terbesar di dunia. Ia memimpin bangsa Afrika Selatan melawan
rasisme dan rezim apartheid hingga tuntas. Mandela memiliki kemampuan untuk
memberdayakan dan memotivasi orang lain. Yang paling penting, Mandela memiliki
visi yang cemerlang tentang dunia yang harus dimiliki oleh semua orang secara
sama, tanpa harus membedakan bangsa, suku dan ras.
Pada
periode setelah Perang Dunia II, Nelson Mandela membentuk Kongres Nasional
Afrika (ANC). Di bawah kepemimpinannya, orang kulit hitam dan organisasinya di
Afrika Selatan mulai menyuarakan kebutuhan dan hak-hak mereka. Buruh kulit
hitam mulai menuntut upah yang lebih tinggi, perbaikan hidup dan pekerjaan.
Mereka bangkit untuk mengorganisasi pemogokan dan kerusuhan di seluruh Afrika
Selatan. Sejak saat itu, rakyat Afrika Selatan yang putus asa di bawah
kolonialisme menemukan harapan pada diri Mandela. Ia didapuk sebagai pemimpin
pejuang kebebasan dunia yang akan memimpin pembebasan rakyat dan tanah mereka
dari belenggu kolonialisme.
Nelson Rolihlahla Mandela
Tentu
saja, Mandela adalah salah satu pejuang kebebasan sejati di dunia. Dia
mendedikasikan hidupnya untuk berjuang melawan penindasan rasial dan sebagai
pemimpin gerakan anti-apartheid. Mandela bersama Kongres Nasional Afrika (ANC)
yang ia bentuk, melakukan protes dan mengorganisasi pemogokan di sebagian besar
provinsi Afrika Selatan untuk mengakhiri apartheid. Karena tindakan ini Mandela
dipenjara selama 27 tahun. Setelah 27 tahun dipenjara, Mandela memutuskan sudah
waktunya untuk mengambil masalah ke tangannya sendiri. Dia menyadari bahwa,
sebagai seorang pemimpin, sudah waktunya untuk mengambil masalah ke tangannya
sendiri. Dia menyadari bahwa, sebagai seorang pemimpin, sudah waktunya untuk
mengambil langkah drastis dan ia mulai bertemu dengan presiden Afrika Selatan
guna membahas idenya tentang bangsa yang demokratis. Mandela berhasil dan
setelah dibebaskan ia terpilih menjadi pemimpin demokratis pertama di Afrika
Selatan.
0 Comments: