JEPANG MENYERAH KEPADA SEKUTU

October 14, 2022 0 Comments

 


Melihat luasnya wilayah yang harus dipertahankan serta terbatasnya jumlah pasukan, mereka kemudian melatih rakyat setempat guna membantu pertahanan mereka.

Pada bulan Oktober 1943, dibentuk pasukan yang dinamakan Pembela Tanah Air (PETA) DI Jawa. Sebelumnya, di bulan September 1943, Jepang membentuk Gyugun di Sumatera. Hingga di bulan November 1944 tercatat kekuatan PETA di Jawa sebanyak 33.000 orang dan Bali 1.500 orang. Sementara itu, di Sumatera telah dilatih sebanyak 6.000 Gyugun.

Dengan semakin terdesaknya Jepang dalam perang menghadapi Sekutu, banyak pemuda yang telah dilatih, selanjutnya dipaksa ikut masuk pertempuran, termasuk sekitar 2.000 Gyugun asal Sumatera Utara yang dibawa ke Morotai (Halmahera Utara) untuk bertempur melawan tentara Sekutu.

Tahun 1945, seluruh kekuatan PETA mencapai 66 batalyon di Jawa dan 3 batalyon di Bali. Selain itu masih terdapat sekitar 25.000 prajurit Heiho. Apabila dalam struktur komando PETA semua perwira adalah orang Indonesia, maka dalam Heiho seluruh perwiranya adalah orang Jepang.

Demi melumpuhkan kekuatan Jepang, tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima yang menewaskan sekitar 70.000-80.000 jiwa serta melukai sekitar 70.000 orang.

                                            14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu

3 hari kemudian, pada 9 Agustus 1945, pesawat pembom Amerika Serikat kembali menjatuhkan bom atom keduanya di kota Nagasaki yang menewaskan antara 35.000 sampai 40.000 serta melukai sejumlah besar penduduk. Amerika Serikat kemudian mengancam Pemerintah Jepang, bahwa bom atom ketiga akan dijatuhkan di atas Ibukota Jepang, Tokyo.

Selanjutnya, pada 14 Agustus 1945, tercapai kesepakatan antara pihak Sekutu dengan Pemerintah Jepang mengenai tata cara penyerahan Jepang. Di saat bersamaan, Kaisar Jepang Hirohito mengeluarkan perintah secara sepihak agar tentara Jepang segera menghentikan pertempuran. Jepang pun menyerah tanpa syarat.

Kapitulasi Jepang secara resmi ditandatangani tanggal 2 September 1945, pukul 09:04, di atas kapal perang AS Missouri di teluk Tokyo. Dari pihak Sekutu, Jenderal Douglas MacArthur sebagai Supreme Commander for the Allied Powers bertindak mewakili tentara Sekutu; Admiral C.W. Nimitz, bertindak mewakili Pemerintah Amerik Serikat.

Serah terima dari tentar Jepang di Asia Tenggara dilakukan di Singapura, pada 12 September 1945, pukul 03:41 GMT. Admiral Lord Louis Mountbatten, Supreme Commander South East Asia Command bertindak mewakili Sekutu, sedangkan Jepang diwakili oleh Letnan Jenderal Seishiro Itagaki, yang mewakili Marsekal Hisaichi Terauchi, Panglima Tertinggi Balatentara Kekaisaran Jepang untuk Wilayah Selatan.

Ada tiga hal yang dapat dipetik sebagai hikmah dari zaman penjajahan Jepang. Pertama, zaman pendudukan Jepang dinilai sebagai zaman penderitaan lahiriah dan bathiniah, karena tentara Jepang menggunakan kekerasan yang sangat menyengsarakan rakyat. Akan tetapi, justru tindakan tentara Jepang itu yang telah menumbuhkan rasa senasib-sepenanggungan dan semangat untuk merdeka, yang tak dapat dibendung lagi.

Kedua, mempercepat proses pematangan dan pemantapan berpolitik bagi para pemimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia. Juga, memberi kesempatan kepada ribuan orang Indonesia yang menggantikan posisi Belanda di bidang pemerintahan daerah.

Dan ketiga, walaupun sebenarnya untuk tujuan perang dan memantapkan kekuasaan Jepang, pembentukan PETA, Heiho dan Gyugun, serta pendidikan militer maupun semi-militer bagi Seinendan, Keibodan dan lain-lain dalam jumlah besar, memungkinkan dibentuknya berbagai satuan pasukan dalam waktu singkat dan kelak menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia, sehingga ketika Belanda dengan dukungan Inggris dan Australia, berhasrat untuk berkuasa kembali di wilayah bekas India-Belanda, Indonesia mampu melakukan perlawanan. Sejarah mencatat, sampai ditandatanganinya Konferensi Meja Bundar di Den Hag pada bulan November 1949, tentara Belanda ytidk dpat mengalahkan Tentara Nasional Indonesia.

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 Comments: